Langit7, Jakarta - Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, berpotensi untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.
Terlebih, gaya hidup, ekonomi syariah, dan wisata halal yang seiring waktu juga semakin populer. Hal itu juga berimbas pada terciptanya peluang bagi perbankan syariah untuk tumbuh.
Inisiatif strategis dari regulator industri keuangan yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menghasilkan kinerja perbankan syariah pada triwulan III - 2021 tumbuh positif.
Baca juga: Ini Pendapat Pakar Ekonomi Syariah Soal RUU P2SKUntuk menjaga tren pertumbuhan yang positif itu, diperlukan peningkatan inklusi keuangan demi mendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Hery Gurnadi mengatakan, pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah dibandingkan dengan konvensional cukup berbeda. Dilihat dari marketshare sendiri, perbankan syariah masih berada di bawah 7 persen, dengan literasi keuangan syariah yang juga masih rendah, yakni di bawah 10 persen.
"Ini adalah tantangan besar, karena pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah masih sangat rendah," ujarnya dalam diskusi Akselerasi Pengembangan Perbankan Syariah, beberapa waktu lalu.
Tantangan selanjutnya, kata dia, perbankan syariah yang ada selama ini masih relatif kecil, sehingga mempengaruhi kapabilitas. Belum lagi soal jumlah cabang, permodalan, dan SDM.
Menurutnya, hal itu mengakibatkan pertumbuhan perbankan syariah yang terbilang lambat dan sulit berkompetisi.
"Di samping itu, perbankan syariah juga memang ketinggalan dari sisi teknologi. Dengan berdirinya BSI sebagai entitas yang cukup besar, memberikan peluang dan kapabilitas yang baik untuk bisa berkembang dan bersaing," jelasnya.
Baca juga: Bagaimana Ekonomi Syariah Dapat Terwujud di Metaverse, Ini Kata PenelitiLahirnya BSI, kata dia, memiliki tujuan dan mimpi yang besar. Dia menyebutkan, walaupun gaya hidup, ekonomi syariah, dan wisata halal semakin meningkat, tapi proses mengembangkan perbankan syariah bukan perkara mudah.
Hal itu dikarenakan perbankan syariah memiliki segmentasi yang cukup terbatas. Terutama, demi menghindari segala kegiatan perbankan yang sifatnya spekulatif.
"Secara praktisnya, produk-produk yang kita siapkan ini lebih spesifik sesuai dengan syariat. Juga dari segi profitabilitasnya yang tetap kompetitif," jelasnya.
Untuk itu, BSI bakal terus memacu perkembangan perbankan syariah dari sisi transaksi perbankan. Terutama dengan tetap menjalankan operasional perbankan sesuai dengan syariah.
"Kita memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang meyakinkan bahwa transaksi sudah sejalan dengan prinsip-prinsip syariah," jelasnya.
Baca juga: Ketum MES: Santri Pegang Peran Penting Berdayakan Ekonomi UmatLebih lanjut, pihaknya juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendukung pelaku UMKM. Sebab, UMKM berperan penting dalam perekonomian masyarakat, sekaligus kunci penggerak ekonomi nasional.
(zul)