Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 18 April 2025
home global news detail berita

Metaverse dan Manajemen Human Capital

muhamad ali Selasa, 08 Februari 2022 - 21:26 WIB
Metaverse dan Manajemen Human Capital
Pengamat Human Capital Management, Muhamad Ali. (Foto: Langit7.id)
LANGIT7.ID, Jakarta - Metaverse barulah tahap awal dan saya kira banyak orang belum menangkap utuh apa yang diimajinasikan oleh Zuckerberg ini dengan Metaverse-nya.

Oleh: Muhamad Ali

Metaverse adalah fenomena. Mark Zuckerberg sebagai penggagasnya, mengumumkan pergeseran arah perusahaan yang dipimpinnya pada Oktober 2021 lalu. Sejak mendirikan Facebook tahun 2008 silam, lalu mengakuisisi Instagram dan Whatsapp ke dalam portofolio aplikasinya beberapa tahun kemudian, Zuckerberg telah menciptakan suatu realitas baru di ranah virtual sekaligus membuka ruang penjelajahan baru yang faktual.

Kalau kita meneropong kembali saat kemunculan Facebook pertama kali dan tahun-tahun ketika ia berkembang menjadi sebuah negara virtual raksasa, manusia di kolong langit ini nyaris terhipnotis dengan kemampuan Facebook dalam menghubungkan antarmanusia dan menawarkan suatu pengalaman baru dalam berinteraksi.

Baca juga: Pentingnya Menjaga Kewaspadaan dan Kewarasan Menuju Kehidupan Normal

Oleh karena itu, tak heran bilamana sambutan warganet terhadap kehadiran Metaverse ini begitu gegap gempita, menyebar sedemikian cepat dan serentak. Anak-anak muda yang berkarakter digitally natives, sudah mulai berenang-renang di dalam dunia Metaverse. Sedangkan para imigran digital, sebagian masih tergagap-gagap untuk merespons atau menyikapinya.

Yang paling menakjubkan dan menjadi pemberitaan luas di Indonesia ialah sosok anak muda asal Semarang yang berhasil menjual gambar selfie dirinya ke platform Metaverse. Dalam hitungan hari ia telah menjadi miliarder baru di dunia yang nyata.

Metaverse barulah tahap awal dan saya kira banyak orang belum menangkap utuh apa yang diimajinasikan oleh Zuckerberg ini dengan Metaverse-nya. Itu tergambar jelas ketika Facebook meluncurkan aplikasi virtual office Horizon Workrooms, masih banyak orang-orang yang skeptis dengan “dunia baru” ini. Sekalipun Horizon Workrooms merupakan flagship atau karya unggulan Zuckerberg dalam kolaborasi virtual, orang masih bertanya-tanya akan seperti apa dunia kerja virtual yang sudah ada di depan mata.

Baca juga: Ketergantungan dan Ancaman Media Sosial

Kenyataan itu sendiri sepertinya tidak mematahkan tanda-tanda zaman bahwa kehadiran Metaverse akan mengubah secara signifikan bagaimana individu akan saling berinteraksi, individu dalam organisasi akan saling berkoordinasi dan organisasi yang satu dengan organisasi yang lain akan saling berkomunikasi dan berkolaborasi. Dari sisi pengembangan platform, Metaverse tak tanggung-tanggung melibatkan lebih dari sepuluh ribu programer dan ahli teknologi untuk membangun dunia baru. Proyek ini, boleh jadi merupakan salah satu proyek terbesar yang pernah ada yang melibatkan banyak programer dan ahli teknologi informasi sedemikian banyak.

Apakah Metaverse akan mengubah manusia dan cara manusia berinteraksi di dalam organisasi? Apakah Metaverse akan mengubah bagaimana SDM harus dikelola?

Anna A. Tavis, Ph.D, profesor klinis pada Departemen Human Capital Management New York University dan Princeton University mengingatkan, Metaverse adalah faktor penting di dalam pengelolaan SDM di masa depan. "Human Resources cannot leave the decisions and the designs of the next generation workplace to developers and technologists alone".

Baca juga: Tentang Vaksinasi dan Kehidupan dari Pandemi ke Endemi

Peringatan atau catatan Profesor Tavis tersebut dinyatakannya sejak dini. Ia mengingatkan agar kita perlu memahami apa itu Metaverse, bagaimana dapat membantu kita dan ke mana kita akan menuju di masa depan. Orang-orang yang berkiprah di dunia pengelolaan sumber daya manusia, dengan demikian harus mampu memengaruhi bagaimana teknologi di masa depan itu bagi generasi penggunanya sebelum semuanya terlambat.

Jika disederhanakan dalam kacamata pengalaman manusia bekerja sama dan berinteraksi satu sama lain hari ini, Metaverse akan "mengatasi" hambatan-hambatan fisik, ruang dan waktu. Manusia akan tampil di hadapan manusia lain dalam sosoknya yang digital dengan atribut dan penampilan yang dapat mereka ubah sesuai selera. Yang masih menjadi tanda tanya, bisakah manusia virtual itu tampil sebagai sosok yang sama sekali berbeda karakter, kepribadian dan perilakunya dengan pemilik aslinya di dunia nyata.

Lembaga kajian sumber daya manusia HR World yang dikelola oleh perusahaan media The Economic Times memperkirakan, ketika Metaverse sudah masuk dalam lingkungan human resources dan mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi, fungsi-fungsi pengelolaan sumber daya manusia akan ikut berubah. Bagaimana orang mengorganisasikan pertemuan, merencanakan suatu proyek atau kegiatan di dalam organisasi, sampai dengan mengeksekusi dan mengontrolnya akan ikut berubah.

HR World menyebut bahwa Metaverse merupakan ruang terbuka yang mahaluas, nyaris tanpa batas atau hambatan fisik. Hal ini sejalan dengan fakta bahwa segala sesuatu yang sudah terdigitalisasi, ia akan menjadi tanpa batas untuk diolah, ditambahkan, dikurangi, disimpan, diubah maupun digabungkan ke dalam sistem digital lainnya.

Baca juga:

Mendigitalkan Kehidupan Kerja dari Ujung ke Ujung

Mobilitas yang Menggeliat, Ekonomi yang Masih Sekarat

(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 18 April 2025
Imsak
04:28
Shubuh
04:38
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:54
Isya
19:03
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan