Bukan Menangis, Ini 5 Perkara yang Bisa Batalkan Puasa
Fifiyanti AbdurahmanJum'at, 08 April 2022 - 12:44 WIB
Ilustrasi menangis. Foto: Langit7/iStock
LANGIT7.ID - , Jakarta - Kondisi emosional yang dirasakan manusia seperti gembira maupun sedih merupakan hal yang normal terjadi. Sedih hingga meneteskan air mata juga sesuatu yang lumrah dialami.
Akan tetapi, banyak orang bimbang ketika sedih atau menangis di bulan Ramadhan, karena takut air mata yang dikeluarkan akan membatalkan puasanya.
Maka itu, kebanyakan dari mereka berusaha menahannya hingga waktu berbuka tiba. Lantas, benarkah menangis dapat membatalkan puasa?
Habib Hasan Bin Ismail Al Muhdor mengatakan dalam beberapa aturan yang dapat membatalkan puasa, menangis tidak termasuk didalamnya.
"Orang menganggap bahwa nangis itu seakan-akan membatalkan puasa atau membatalkan pahala puasa. Dari beberapa hal yang membatalkan puasa nangis tidak termasuk didalamnya," ujar Habib Hasan dikutip dari kanal YouTube Ahbaabul Musthofa Channel, Jumat (8/4/2022).
Menurut dia, menangis tidak ada hubungannya dengan puasa, dan tidak ada hubungannya juga dengan pahala ibadah puasa.
Nabi SAW pernah bersabda, "Ada 5 perkara yang membatalkan pahala orang yang berpuasa, yaitu berdusta, berghibah, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat," (H.R. Dailami).
Lima hal inilah, tutur Habib Hasan yang dapat membatalkan pahala puasa. Tidak ada menangis.
"Jadi nangis itu sama sekali tidak bermasalah baik dengan sahnya puasa atau dengan pahalanya puasa," katanya.
Bahkan, lanjut dia jika Anda menangis di waktu shalat, ketika baca Al-Qur'an, dan menangis di waktu zikir, hal tersebut sangatlah istimewa. Pahalanya luar biasa, apalagi ketika bulan Ramadhan.
"Satu tetes air mata karena takut sama Allah SWT itu lebih afdol daripada Anda punya mas seberat gunung dan Anda sedekahkan fisabilillah," ucapnya.
"Bisa dibayangkan berapa triliun uang yang Anda sedekahkan, tetapi dengan satu tetes air mata itu bisa mengalahkan semuanya. Apalagi di waktu shalat saat Ramadhan," pungkas Habib Hasan.
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”