LANGIT7.ID, Jakarta - Memiliki keterbatasan fisik tidak membuat seseorang berhenti berkarya. Itulah yang dilakukan oleh KH Muhammad Tohir, pendiri sekaligus pengasuh
pondok pesantren Tahfiz Sunan Kalijaga.
Kiai Tohir lahir dalam kondisi cacat (lumpuh) pada kakinya. Namun demikian, dia tetap menjalankan hidup seperti teman-temannya yang lain, bahkan setelah mendirikan pondok pesantren Tahfidz. "Ayah saya membesarkan saya dengan perjuangan, saya juga harus bisa," kata Kiai Tohir, dikutip dari Youtube Hafiz Indonesia, Sabtu (16/4/2022).
Baca Juga: Kenalan dengan Ustadz Wildan Hasan, Berdakwah Memanfaatkan MedsosSewaktu menjadi
santri yang belajar di pesantren, lanjutnya, hanya dia yang keadaannya seperti itu. Kakinya lumpuh tidak dapat digerakkan. Dia selalu meyakinkan dirinya untuk percaya diri dan tidak malu dengan keterbatasan yang dialaminya. "Jika saya malu saya akan gagal," ujarnya.
Kiai Tohir bercerita bagaimana sulitnya ia menerima keadaan tubuhnya. Bahkan setelah lulus dari pesantren, dia memutuskan untuk masuk ke hutan sendirian. Hal tersebut dilakukannya untuk membesarkan hatinya dan betul-betul menerima kehidupan apa adanya.
"Saya harus bisa mahabbah dengan apa yang saya alami. Bukan hanya saja menerima, bukah hanya sabar, tetapi lebih ke arah mencintai," ungkapnya.
Baca Juga: Mengenal KH Abdul Syukur Yusuf, Penerus KH Arifin Ilham di Majelis Az-ZikraSetelah bisa menerima keadaaanya, Kiai Tohir kemudian diperintahkan oleh gurunya untuk berdakwah dan menempati sebuah
masjid yang kurang makmur di Desa Tegaldilmo, Kecamatan Banyuwangi. Sejak saat itu, dia membangunnya sedikit demi sedikit dengan mengajak masyarakat di sekitar.
"Alhamdulillah sampai sekarang jamaahnya sudah banyak. Saat ini jumlah santri di pesantren lebih dari 200 orang," katanya.
Kiai Tohir dinobatkan sebagai guru Insipiratif dalam program Hafiz Indonesia atas jasanya mendidik santri-santri penghafal
Al-Qur'an, termasuk anaknya sendiri Ahmad Nadif Halfianul yang mengikuti ajang tersebut. Menariknya, Nadif juga memiliki keterbatasan fisik yang sama dengan ayahnya.
"Ini satu dari sekian ribu hamba-hamba Allah SWT, dalam kondisi yang terbatas, berjuang untuk menjaga Al-Qur'an. Allah SWT tidak pernah kehilangan cara untuk memuliakan hambanya," ucap Juri Hafiz Indonesia 2022 Abi Amir Faishol.
Baca Juga:
Amir Faishol Fath, Ulama Tafsir Quran dan Ayah Para Hafiz
Sahin dan Türeci, Ilmuwan Muslim Penemu Vaksin Covid-19(asf)