LANGIT7.ID, Jakarta - Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan sebagai Kabupaten Bebas Frambusia atau penyakit kulit menular.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Moworuntu, kepada Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf.
"Alhamdulillah, hari ini saya menerima penghargaan dari kementerian Kesehatan sebagai kabupaten bebas frambusia dalam lima tahun," kata Bupati Kabupaten Pasuruan, Irsyad Yusuf dalam acara Puncak Peringatan Hari Malaria Sedunia tahun 2022, di Hall Mandalika Sirkuit, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (31/5/2022).
Baca Juga: MUI Akan Terbitkan Fatwa Hewan Kurban Terpapar PMKMenurut Irsyad Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Kesehatan melakukan berbagai program dalam menggerakkan masyarakat agar tetep melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), sehingga daerahnya bisa menciptakan daerah bebas frambusia.
Perilaku hidup bersih dan sehat tersebut mencakup semuanya mulai dari menjaga kebersihan makanan dan minuman, peralatan yang dipakai setiap hari, pakaian hingga kebersiahan lingkungan sekitar.
"Begitu pula dengan frambusia yang bisa dicegah dengan cara melaksanakan PHBS secara baik dan benar," ujar Irsyad.
Irsyad menjelaskan bahwa program-program tersebut meliputi advokasi dan sosialisasi eradikasi frambusia kepada lintas sektor dan lintas program, peningkatan promosi penggunaan air dan sabun serta kesehatan lingkungan melalui PHBS, penguatan sistem surveilans frambusia di semua wilayah kabupaten Pasuruan, serta peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan frambusia.
"Selain itu, penyelarasan komitmen nasional dan internasional dalam eradikasi frambusia juga tengah direncanakan, peningkatan upaya penanggulangan frambusia yang bermutu, hingga peningkatan pembiayaan penanggulangan frambusia," terangnya.
Tak hanya itu, Irsyad juga menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh warga Kabupaten Pasuruan, sebab menurutnya untuk bisa sukses atau tidaknya daerah dari bebas frambusia tergantung dari masyarakat itu sendiri.
"Pelaku utamanya ya tentu adalah masyarakat. Jadi saya sangat berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang berpartisipasi, bahu membahu dalam mewujudkan Kabupaten Pasuruan bebas frambusia," ungkap Irsyad.
Menurutnya, seluruh elemen masyarakat tersebut mulai dari tokoh masyarakat, alim ulama, para kader kesehatan, semua OPD terkait, Forpimda dan semua lintas sektor terkait yang bersama-sama mengajak masyarakat agar senantiasa menerapkan PHBS dengan baik.
Baca juga: WHO: 92 Kasus Cacar Monyet Teridentifikasi di 12 NegaraKemudian, pihaknya mengajak seluruh masyarakat agar dapat menjaga perilaku hidup bersih dan sehat dimanapun berada dan dalam aktifitas apapun. Terlebih PHBS juga menjadi bagian penting untuk menghindarkan diri dari berbagai penyakit seperti Covid-19 dan penyakit lainnya.
"Frambusia itu suatu infeksi bakteri jangka panjang yang kronis dan paling sering mengenai kulit, tulang, dan sendi. Orang jawa bilang penyakit ini namanya Patek. Kondisi ini bisa menyebabkan kecacatan jika tidak segera ditangani. Untuk itu tetap jaga kesehatan dan terapkan PHBS secara baik dan benar," tuturnya.
(sof)