LANGIT7.ID, Jakarta - Serial The Umbrella Academy yang memasuki musim ketiga mendapat sorotan dari warganet. Serial yang tayang di
Netflix itu mendapat kecaman lantaran diduga melakukan penistaan agama.
The Umbrella Academy merupakan serial televisi streaming superhero Amerika berdasarkan serial buku komik dengan nama yang sama. Komik itu ditulis oleh Gerard Way.
Serial tersebut berkisah tentang tujuh anak yang lahir dari peristiwa unik nan misterius yang diadopsi oleh pria bernama Sir Reginald Hargreeves. Saat ketujuhnya sudah dewasa, mereka bersatu kembali untuk memecahkan misteri kematian ayah mereka. Lalu, ancaman kiamat pun segera terjadi.
Baca Juga: Polisikan Holywings, HAMI: Kami Tak Benci, tapi Jangan Hina Agama
Namun, warganet tak menyorot jalan cerita serial tersebut, ataupun karakter dalam film tersebut. Melainkan ada sebuah
scene yang memperlihatkan seorang anak menggambar simbol berbagai agama di lantai. Persoalannya, simbol agama Islam digambar dengan lafaz Allah.
“Pas nonton The Umbrella Academy 3, aku langsung ngeh di scene bagian ini ada lafadz Allah di lantai,” tulis akun @rizkymhmd menyertakan tangkapan layar scene tersebut di akun twitter.
Kicauan itu lalu dikirim oleh salah satu warganet ke akun base, atau bot yang akan mencuitkan kembali kiriman dari followers dari DM. Sang pengirim meminta agar serial itu diboikot. Sebab, scene itu sudah masuk ke ranah penistaan agama.
“Gaiss, boleh tolong bantu up ga case ini?? Bantu kecam/boikot series ini, karena sudah masuk dalam kategori pelecehan agama,” tulis akun tersebut.
Baca Juga: Kemenag Ingatkan Promotor Produk Hindari Bermain Isu SARA
Banyak warganet yang sependapat dengan aksi boikot itu. Mereka menilai lafaz Allah tidak sepantasnya dituliskan di lantai. Hal itu bisa menyakiti hati umat Islam. Para warganet pun setuju untuk memberi rating rendah kepada serial itu.
“Itu lafadz Allah ditaruh di lantai kak. Aku engga tau di agama lain, tapi agama kami (Islam) lafadz ALlah sangat sakral, karena itu nama Tuhan kami. Jangankan ditulis di lantai, disebut di sembarang tempat aja ga boleh,” tulis salah satu warganet.
(jqf)