LANGIT7.ID, Pekalongan - Minuman Limun Oriental Cap Nyonya Silhuet menjadi minuman legendaris khas Pekalongan, dan sudah ada sejak tahun 1920. Saat berkunjung ke Pekalongan cobalah untuk mampir ke kedai-kedai tradisional untuk menikmati minuman beruap khas Pekalongan ini.
Lokasi pabrik Limun Oriental Cap Nyonya Silhuet berada di area pusat budaya Kota Pekalongan, Jetayu. Sahabat Langit7 bisa memilih paket wisata dengan berkeliling ke daerah Jetayu.
Dalam paket wisata tersebut Sahabat Langit7 akan diajak melihat keberagaman batik Nuantara di Museum Batik Pekalongan, serta menikmati kesegaran Limun sembari melepas penat seusai menjelajahi kawasan Jetayu.
Baca juga: Wedang Tahu, Kuliner Legendaris Penghangat Tubuh Khas SemarangBagi masyarakat Pekalongan, Limun Oriental ini biasanya menjadi salah satu suguhan di momen tertentu seperti lebaran dan menjadi minuman ringan anak-anak. Sensasi kesegaran terlihat dari warna minuman yang mempunyai warna minuman beragam.
Di kedai atau pabrik yang berada di Jalan Rajawali Utara Panjang Wetan Sahabat Langit7 bisa menikmai beragam varian rasa Limun Oriental. Mulai dari rasa kopi, sirsak, mangga, nanas, lemon, jeruk hingga frambos tersedi i kedai ini.
Pengelola Kedai dan Pabrik Limun Oriental, Bernardi menjelaskan para pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan minuman beruap, dengan tetap mempertahankan arsitektur zaman dahulu agar dapat menambah momen nostalgia para pelanggannya.
Bernardi mengatakan, Limun Oriental Cap Nyonya Silhuet sudah memasuki usia 1 abad dan bukan perjalanan yang mudah bagi Limun Oriental untuk tetap eksis hingga sekarang. Kemudian, dia menceritakan bahwa minuman yang kerap disebut "Aer Belanda" atau Limun beruap juga sempat jatuh bangun untuk bertahan akibat globalisasi.
"Sekitar tahun 1980-an, penjualan Limun Oriental sempat meredup karena banyak merek minuman bersoda produksi luar negeri masuk ke Indonesia. Kami memang tidak sampai tutup, tapi penjualan turun drastis. Kami hanya melayani pesanan-pesanan lokal saja,” kata Bernardi seperti dikutip Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Bir Pletok Minuman Legendaris Khas Betawi yang Tak MemabukkanKendati demikian, melihat perkembangan tren masa kini sekitar tahun 2017 Bernardi berinovasi untuk membuka kedai di rumahnya. Ide tersebut disambut warga Pekalongan yang memang hobi nongkrong.
"Dari situ mulailah nama Limun Oriental kembali eksis dan semakin dikenal sebagai salah satu ikon oleh-oleh khas Pekalongan," ujarnya.
(sof)