LANGIT7.ID, Jakarta - Umat Islam bisa belajar dari kisah
generasi muda hebat yang tertulis di Surah Al Kahfi. Cerita ini tentu harus menjadi motivasi anak milenial jaman now.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, ada ayat khusus bagi milenial yang diabadikan dalam
Al-Quran. Anak muda adalah orang di masa kini yang akan menggantikan orang-orang sukses di masa depan.
"Kehebatan milenial bukan dari intelektual atau kecerdasannya, melainkan iman. Jadi anak muda hebat dalam pandangan Allah yang pertama adalah imannya seperti dikisahkan dalam
surat Al-Kahfi," kata dia dalam penggalan kajiannya, Selasa (26/7/2022).
Baca Juga: CFW Target Empuk Pebisnis, Yuk Ajak Anak SCBD Mengenal IslamPendiri pusat kajian Islam bernama Quantum Akhyar Institute ini menyebutkan, intelektual bukan yang utama dalam Islam. Sebab, seluruh umat beragama bersaing dalam hal ini.
"Soal intelektual ini adalah kompetisi terbuka bagi seluruh kalangan anak muda. Tapi perlombaan menjadi baik di mata Allah adalah hal lain dan spesial," katanya.
Untuk itu, syarat pertama menjadi sukses di usia muda adalah dengan memperhatikan keimanan. Apalagi dalam surat Al-Kahfi, sekelompok pemuda ini mendapatkan ancaman yang parah hingga harus melarikan diri ke dalam sebuah gua.
"Sekelompok pemuda ini demi mempertahankan dan meng-upgrade imannya tidak hanya mendapatkan ancaman persekusi, tapi juga eksekusi. Mereka ini saking ingin dekatnya dengan Allah," ujar dia.
Menurutnya, kisah yang diabadikan dalam Al-Quran ini merupakan pemuda hebat yang bisa menjadi contoh bagi kalangan anak muda zaman sekarang.
Artinya, tidak ada tempat untuk mengalami perubahan (buruk). Terutama bila itu soal keimanan seseorang.
"Dalam surat Al-Kahfi disebutkan, ketika mau mendapatkan peningkatan level iman maka nikmat akan turun dari Allah SWT. Seperti Allah yang memberikan mereka nikmat ketika tidur di gua dalam waktu 309 tahun," katanya.
Dia menambahkan, pemuda zaman sekarang yang berupaya meningkatkan keimanannya karena Allah akan mendapatkan kenikmatan serupa.
"Maknanya adalah, passion apa pun yang dilakukan InsyaAllah akan mendapatkan kenikmatan, baik itu dilakukan dengan tenaga, harta, ilmu, ataupun kedudukan," ungkapnya.
(bal)