LANGIT7.ID, Jakarta - Islam hadir dengan sistem ekonomi yang berkeadilan dan bisa jadi solusi atas persoalan ekonomi global. Kendati demikian, ekonomi Islam masih sekadar simbol dan belum bisa sepenuhnya diterapkan. Ekonom Universitas Indonesia (UI),
Faisal Basri, blak-blakan soal penyebab konsep ekonomi Islam belum bisa diterapkan di Indonesia.
Selain umat Islam masih masih jadi konsumen, masyarakat muslim juga masih menjalankan ajaran Islam secara simbolis. Umat Islam masih fokus pada hal-hal yang bersifat ritual saja, seperti shalat dan puasa.
Sementara, tak banyak umat Islam yang terjun ke dunia ekonomi. Padahal, Islam mencakup semua lini kehidupan manusia. Mulai dari masalah sosial, politik, hingga ekonomi.
Baca Juga: Faisal Basri: Ekonomi Islam Bisa Jadi Solusi Inflasi
“Kalau kita lihat di Indonesia ini kok seret banget yak, karena Islam itu diterapkan sebagai simbol saja. Jadi, formalnya, bukan substansinya. Jadi, seharusnya tidak ada kemiskinan di bumi Indonesia Merdeka kalau Islam ini diterapkan, kaidah Islam itu,” kata
Faisal kepada LANGIT7.ID, Kamis (25/8/2022).
Faisal mencontohkan sistem bagi hasil dalam bank Islam. Namun, sistem itu belum dimaksimalkan. Di sisi lain, bank Islam di Indonesia juga demikian. Para bankir muslim masih memahami sistem ekonomi Islam secara simbol saja dan penggunaan istilah.
Namun, belum menerapkan substansi nilai ekonomi Islam secara menyeluruh. Meski memakai embel syariah, nanti mekanisme perbankan masih menyerupai bank konvensional.
Baca Juga: Solusi Ekonomi Ala Nabi Yusuf AS dalam Menghadapi Krisis
“Kenapa? Bank Islam misalnya bagi hasil. Tapi sekarang tidak ada. Bank Islam yang menerapkan bagi hasil hampir tidak ada. Namanya BSI ke korporasi aja banyaknya. Orangnya pakai kerudung, tapi hatinya enggak syariah gitu,” ujar Faisal.
Meski begitu, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia patut diacungi jempol. Itu merupakan awal agar nantinya ekonomi Islam bisa diterapkan secara menyeluruh.
“Jadi, baru sebatas simbol. Bagus. Jadi, tunjukkan bahwa bank Islam itu memberikan maslahat keren daripada bank konvensional. Ada bukti. Tunjukkan bukti,” tutur
Faisal.
(jqf)