LANGIT7.ID, Jakarta - Desa Wisata Hiang Tinggi merupakan sebuah desa wisata di daerah Kerinci yang menawarkan beragam potensi. Desa wisata ini terkenal akan sejarah dan seni budaya sebagai daya tarik utama.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Hiang tinggi, Emil Salim menjelaskan Desa Wisata Hiang Tinggi masih dalam proses pengembangan, sebab desa wisata ini baru mulai dikembangkan sekitar dua tahun yang lalu.
"Secara garis besar memang kita boleh dibilang mulai mengembangkan wisata ini sekitar tahun 2020, dan sampai saat ini kita belum membuka secara resmi untuk paket wisata," kata Emil kepada Langit7, Senin (12/9/2022).
Baca juga: Air Terjun Salu Birayya, Spot Wisata Alam di Desa Wisata BaraniaEmil mengungkapkan, kendati desa wisata ini masih dalam proses pembangunan akan tetapi hingga saat ini sudah banyak wisatawan yang berkunjung, baik wisata lokal hingga mancanegara ke Desa Wisata Hiang Tinggi.
"Karena kita di Desa Wisata Hiang Tinggi ini mencoba menawarkan wisata berbasis sejarah dan budaya, sehingga potensi yang akan dikembangkan itu tentang sejarah, adat, budaya dan rumah-rumah tua di desa kami," jelas Emil.
Menurutnya, di
Desa Wisata Hiang Tinggi wisatawan akan disajikan dengan potret kehidupaan masyarakat dan kearifan lokal masyarakat setempat. Selain itu, wisatawan juga bisa merasakan sensasi berada di desa yang kental nilai-nilai seni dan budaya sebagai warisan para leluhur.
"Kekentalan sejarah itu memang ada di desa kami, hanya saja kami belum secara maksimal mengembangkan potensi tersebut karena beberapa kendala. Kemudian, karena ada beberapa informasi yang masih dicari kebenarannya karena selama ini masih minimnya pengetahuan anak muda dari segi sejarah dan budaya," jelasnya.
Desa Wisata Hiang Tinggi berada di Desa Hiang Tinggi, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Menurut Emil, kehadiran wisatawan mancangara ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, desa ini pernah dijadikan sebagai tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti asal Belanda di masa lalu.
"Selain itu terdapat juga beberapa makam leluhur sehingga masyarakat biasanya sering melakukan aktivitas ziarah, serta ada nya tujuh sumur yang berada di atas Taman Tujuh. Di mana sumur tujuh ini seringkali di gunakan penziarah untuk mengambil air tersebut untuk di jadikan bermacam pengobatan," katanya.
Baca juga: Menjelajahi Desa Temon, Penghasil Tape Pendorong Ekonomi MasyarakatSelanjutnya, Emil menyatakan di Desa Wisata Hiang Tinggi ini wisatawan dapat melihat keunikan beberapa rumah warga dari ketinggian Taman Tujuh, yang di bangun sejak lebih kurang 50-60 tahun dahulu, dan hingga kini rumah tua yang terbuat dari kayu masih terjaga kelestariannya dan menjadi pemandangan yang unik bagi wisatawan.
"Dan untuk sementara jika ada wisatawan yang ingin menginap bisa bermalam di rumah warga, karena desa wisata ini masih dalam pengembangan, fasilitas pun cukup lengkap mulai dari kamar mandi, musholla, tempat istirahat, parkir di lahan warga dan lainnya ada di sini meski belum maksimal." ujarnya.
Emil menambahkan, wisatawan yang hendak berkunjung ke desa wisata ini belum dikenakan biaya masuk alias gratis. Namun demikian tidak sedikit para wisatawan lokal dan mancanegara memberikan bantuan dana seikhlasnya untuk pengembangan dan kebersihan Taman Tujuh.
(sof)