LANGIT7.ID, Jakarta - Ada sejumlah amalan khusus dalam
Rebo Wekasan. Hari sakral tersebut merupakan salah satu
tradisi umat Islam di Indonesia, khususnya masyarakat di Jawa.
Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar, tepatnya jatuh pada 21 September 2022. Ada amalan khusus saat Rebo Wekasan karena masyarakat Jawa menghubungkan bulan Safar dengan
mitos momen buruk.
Saat masuk hari Rabu terakhir di bulan Safar, umat Islam di Indonesia, khususnya di Jawa menggelar ritual dzikir bersama. Kemudian berbagi makanan sebagai bentuk sedekah dan salat lidafil bala (tolak bala) selepas Magrib.
Baca Juga: Rebo Wekasan, Tradisi Masyarakat Jawa Memasuki Bulan MaulidAdapun sejarahnya, pendakwah Buya Yahya menyebut, pernah ada orang salih yang mendapatkan berita, di mana pada hari itu akan turun wabah penyakit.
"Maka dia meminta perlindungan dari Allah untuk dijauhkan dari penyakit itu. Termasuk melakukan salat hajat atau amalan lainnya," kata dia dikanal YouTubenya, dikutip Rabu (21/9/2022).
Namun dia menegaskan tidak ada petunjuk dari Nabi SAW kepada umatnya untuk melakukan amalan khusus pada Rabu Wekasan. Hanya saja umat Islam diharap tidak saling tuduh soal bid'ah mengenai hal ini.
Dalam kesempatan lainnya, Habib Muhammad Al-Habsyi menyebutkan, Rabu Wekasan sama seperti kepercayaan orang di zaman jahiliyah, di mana mereka menganggap bulan Syawal sebagai bulan sial dan keburukan.
Baca Juga: Hukum Shalat Sunnah Hajat Tolak Bala Rebo Wekasan di Bulan Safar"Tentu saja kita mengikuti Nabi Muhammad SAW. Bahwa dalam sabdanya beliau mengatakan tidak ada penyakit menular dengan sendirinya, tidak ada kesialan karena burung atau hama, dan tidak ada kesialan dalam bulan safar," jelasnya.
Sementara itu, Ustadz Firanda Andirja mengatakan, melakukan sebuah amalan yang dikhususkan pada kepercayaan Rabu Wekasan termasuk ke dalam dosa syirik.
Dia juga mengingatkan agar kaum muslimin tidak semestinya meyakini ada hari tertentu yang merupakan hari sial.
"Meyakini waktu, benda, dan angka tertentu membawa sial, kata Nabi Muhammad SAW adalah syirik," katanya.
Baca Juga: Niat dan Cara Shalat Sunnah Hajat Rebo Wekasan serta WaktunyaRabu Wekasan, kata dia, sama seperti orang di zaman jahiliyah yang menganggap menikah di bulan Syawal membawa kesialan. Maka Nabi membantahnya dengan menikahi Aisyah pada bulan Syawal.
"Mengkhususkan salat pada hari itu karena disebut akan datang kesialan termasuk ke dalam bid'ah yang dibangun atas keyakinan syirik," tambahnya.
(bal)