LANGIT7.ID, Jakarta - Turki disebut sangat memperhatikan
hak-hak disabilitas untuk mendapatkan kesetaraan secara sosial. Negara tersebut memperjuangkan penyandang difabel.
Terbukti, setiap lembaga di negara tersebut diwajibkan untuk menyediakan ruang terhadap disabilitas mendapatkan pendidikan hingga
pekerjaan.
President of Hayrat Foundation, Cemal Sahin mengatakan, di
Turki, pemerintah memberikan banyak kesempatan untuk mensejahterakan disabilitas.
Baca Juga: Kaum Disabilitas Terbebas dari Kewajiban Berpikir tentang Allah"Kita di Turki, yang hukumnya diintegrasikan dengan Eropa, semua lembaga pemerintahan dan pendidikan harus memiliki setidaknya 5 persen yang dipekerjakan dan disekolahkan," kata Cemal, Webinar Hak Disabilitas (Tuna Rungu) Mengenal Islam, Selasa (27/9/2022).
Tak hanya itu, lembaga swasta di Turki juga menyediakan 5 persen ruang untuk disabilitas agar bisa bekerja dan menyalurkan kemampuannya.
"Jadi di turki, jika pengusaha swasta mereka (menyediakan) 5 persen pekerjaan untuk orang disabilitas, pemerintah akan beri subsidi kepada perusahaan tersebut. Uang tersebut sebagai upah tambahan dan kredit kepada pengusaha swasta tersebut mempekerjakan orang disabilitas," ujar Cemal.
Sebab menurut Cemal, orang dengan disabilitas tidak boleh ditingggalkan atau diabaikan. Sebab jika mereka diisolasikan maka penyakit lain justru akan tumbuh.
"Keterbatasan dalam penglihatan, gerak, dan pendengaran kalau tidak dilatih, mereka tidak disertakan kepada mayarakat justru akan menciptakan masalah rohani, akal, dan mental. Mereka (disabilitas) harusnya disediakan tempat belajar dan bekerja. Membantu disabilitas tidak akan mengurangi harta kita," kata Cemal.
Cemal menegaskan, disabilitas berarti mereka yang istimewa dan memiliki kelebihan. Oleh karena itu persepsi tersebut harus dibangun di seluruh negara.
"Disabilitas bukan sebab untuk kesedihan. Mereka harus memiliki penghasilan lebih banyak. Insya Allah menurut saya persepsi ini harus dibangun di seluruh negara-negara islam," ucap Cemal.
(bal)