LANGIT7.ID, Jakarta - Ustaz Abdurahman Al Habsyi turut berbagi kisah tentang pengalamannya menaungi sebuah yayasan, yaitu sebuah rumah aspirasi khusus menaungi para tunanetra.
Menurut Ustaz Rahman, saat ini tunanetra di Indonesia terutama yang beragama Islam itu hampir mencapai angka tiga juta orang. Mereka tergabung dalam Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI).
"Saya kebetulan ikut yayasan rumah aspirasi kami menaungi tunanetra. Kurang lebih di Indonesia ini tunanetra muslim lebih dari dua juta bahkan mendekati angka tiga juta orang," kata Ustaz Rahman dalam Webinar Langit7 bertema 'Hak Disabilitas (Tuna Rungu) Mengenal Islam, Selasa (27/9/2022).
Ustaz Rahman menjelaskan, hingga saat ini sudah berjalan selama beberapa tahun bahkan di antara mereka dapat membaca Al-Qur'annya dengan baik.
"Karena kami siapkan Qur'an braille digital, bahkan beberapa orang sudah bisa berkhutbah Jum'at dan diterima di masjid untuk menjadi Marbot," ujarnya.
Dengan keterbatasan penglihatan, dia juga bersyukur karena yayasan dapat memberangkatkan mereka umrah beberapa kali. "Dan Alhamdulillah sudah beberapa kali kami memberangkatkan umrah ke tanah haram, dan betapa bahagianya mereka berada di sana," katanya.
Baca Juga: Hayrat Foundation Siapkan Fasilitas Khusus untuk Kelompok DifabelDia juga mengaku kagum sebab saat perjalanan umrah tersebut, rombongannya mendapatkan perlakukan khusus di Masjid Nabawi.
"Subhanallah, di Masjid Nabawi mereka diperlakukan khusus untuk bisa duduk dan berada di Raudhah walaupun awalnya askar di sana kurang yakin ketika kita mengatakan kita adalah rombongan tunanetra," katanya.
Bukan tanpa alasan, menurut Ustaz Rahman karena kebiasaan orang-orang di sana, jika ada tunanetra biasa didampingi minimal satu hingga dua orang yang mendampingi.
"Ini rombongan yang berangkat 20 orang yang mendampingi tiga orang, hingga akhirnya raudhahnya di close, dan dikhususkan untuk mereka," jelasnya.
Dia berharap, ke depan semoga dapat direncanakan program bagi kawan-kawan tuli untuk bisa berada di tanah haram.
"Walaupun mereka tidak dapat berbicara atau mendengar, setidaknya mereka bisa menyaksikan secara langsung," ujarnya.
Baca Juga: Haedar Nashir Minta Aktivis Islam dan Ulama Muda Kaji Karya Syekh QaradhawiBagi Ustaz Rahman, mereka yang memiliki keterbatasan tentu dijauhkan dari dosa, sehingga dosa mereka jauh lebih sedikit daripada manusia normal.
"Sebab, hari-hari kita mengonsumsi berita-berita buruk lewat pendengaran, memproduksi ucapan tidak layak lewat lisan kita. Mereka dengan keterbatasan Allah Ta'ala jadikan dosa mereka menjadi kecil," tuturnya.
Dia juga berharap, lewat kebaikan yang saat ini dilakukan beberapa pihak, kepada kaum disabilitas menjadi jembatan baik untuk menuju surga Allah Ta'ala.
"Semoga Allah Ta'ala memberkahi kita semua, serta memberikan rahmat kepada orang-orang yang berjasa," tutur Ustaz Rahman.
(zhd)