Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 14 Januari 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Menelisik Akar Kekerabatan Gontor dan Tebuireng

Muhajirin Sabtu, 01 Oktober 2022 - 15:13 WIB
Menelisik Akar Kekerabatan Gontor dan Tebuireng
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjadi Presiden RI mengunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor ditemani Pimpinan Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi (Dok Gontor)
LANGIT7.ID, Ponorogo - Pondok Modern Darussalam Gontor di Ponorogo dan Pesantren Tebuireng Jombang merupakan saudara tua. Hubungan persaudaraan itu terjalin sejak para tokoh pendiri sama-sama menimba ilmu di Pesantren Hamdaniyah Siwalan Panji Sidoarjo.

Dosen Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Khoirul Fata, mengungkapkan, menurut penuturan KH Hasan Abdullah Sahal, antara Trimurti Pendiri Gontor, KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fanani, KH Imam Zarkasyi dan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari terjalin hubungan sakral bak murid dan guru. KH Hasyim Asy'ari, kala itu sudah berstatus sebagai guru di Pesantren Siwalan Panji.

Baca Juga: Pesantren Siwalanpanji, Tempat Belajar dan Berjuang Para Ulama Besar

"KH Hasyim Asy'ari bertugas membantu pengasuh, mengajarkan ilmu-ilmu keislaman kepada para santri, bil khusus santri-santri junior, termasuk di dalamnya Kiai Sahal, dan Kiai Fanani," kata Khoirul Fata, dalam tulisannya, dikutip Sabtu (1/10/2022).

Hubungan persaudaraan itu semakin mesra tatkala KH Wahid Hasyim putra KH Hasyim Asy'ari, dan KH Imam Zarkasyi, adik dari KH Ahmad Sahal dan KH Zainuddin Fananie, bertemu di pemerintahan era kepemimpinan Bung Karno.

Baca Juga: Alasan Trimurti Dirikan Gontor sebagai Pondok Modern

KH Wahid Hasyim menduduki jabatan Menteri Agama. Sedangkan KH Imam Zarkasyi duduk sebagai kepala seksi Pendidikan di Kementerian Agama. Menurut penuturan Prof. Dr. KH Amal Fathullah Zarkasyi, kedekatan KH Wahid Hasyim dan Kiai Zarkasyi bukan saja karena kesamaan visi dan misi dalam membangun dunia pendidikan di Indonesia, namun juga sebab adanya ikatan nasab kekerabatan antara keduanya.

Jika ditelisik lebih dalam, nasab itu tersambung pada trah keluarga Ki Ageng Muhammad Besari Tegalsari. Gus Dur memanggil Kiai Gontor dengan sebutan adik. Hal ini pernah diungkapkan langsung oleh Gus Dur saat bertemu Kiai Hasan.

Ketika meletus peristiwa pemberontakan PKI tahun 1948 di Madiun, pasukan Hizbullah yang dikomandoi KH Yusuf Hasyim (Gus Ud), berhasil merebut kembali wilayah Ponorogo dari tangan PKI. Termasuk membebaskan KH Ahmad Sahal dan KH Imam Zarkasyi yang tertawan oleh tentara PKI.

Baca Juga: Tebuireng, Berawal Bangunan Anyaman Bambu hingga Cerdaskan Kehidupan Bangsa

Hal ini tidak mengherankan, sebab menurut penuturan Almarhum KH Kafrawi Ridwan (Mantan Ketua Badan Wakaf Gontor), KH Yusuf Hasyim pernah mencicipi pendidikan di Gontor walau hanya beberapa bulan.

"Selain Gus Ud, tercatat Alm. KH Natsir Karim (Gus Cecep) cucu KH Hasyim Asy'ari juga pernah mencicipi alam pendidikan Gontor," kata Khoirul Fata.

Sementara itu, santri-santri Gontor tempo dulu, begitu tamat di Gontor, tidak sedikit yg melanjutkan bertabaruk ilmu di Tebuireng. Tercatat, nama KH Muhammad Hadziq asal Brebes, setamat dari Gontor nyanti di Tebuireng hingga akhirnya diambil menantu oleh keluarga KH Hasyim Asy'ari melalui putrinya Nyai Khodijah binti Hasyim.

Baca Juga: Tepis Tuduhan NU Ahlul Bid'ah, UAS Teliti Kepakaran KH Hasyim Asy'ari di Bidang Hadits

"Dari keduanya, lahir Gus Ishom Hadziq, inisiator lahirnya Kitab Irsyadu Syaariy, kumpulan kitab dan tulisan Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari," ujar Khoirul Fata.

Hubungan mesra Gontor dan Tebuireng, sepeninggal Kyai Yusuf Hasyim (Gus Ud) masih berlanjut hingga saat ini. Di era kepemimpinan KH Sholahuddin Wahid, kerjasama pengembangan pendidikan antar kedua lembaga semakin terlihat.

Beberapa kali pengasuh Gontor diundang untuk menyampaikan materi pada diklat guru-guru Tebuireng. Di antaranya KH Hasan, KH Hidayatullah Zarkasyi dan Almarhum KH Dihyatun Masqon.

Sementara, di Gontor, khususnya lingkup kampus perguruan tinggi, geliat pengkajian karya-karya Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari mulai nampak. Seperti kajian rutin talaqqi kitab " Adabul 'Alim wa Muta'allim' yg diampu langsung oleh Ust. Hanif Fathoni, dosen Unida Gondor sekaligus Wakil Kepala Sekolah SMA TrenSains Tebuireng.

Baca Juga: Cetak Banyak Alumni Berpengaruh, Ini Cara Gontor Didik Santri Jadi Pemimpin

"Hubungan indah ini, setidaknya menegaskan bahwa tampilan luar pesantren yg tampaknya berbeda seperti modern dan salaf, tidak lantas menyebabkan keduanya terputus tali silaturahimnya, karena pada tataran prinsip, antara pesantren modern dan salaf bertemu di muara yg sama, sama-sama menjadi lembaga pencetak generasi mundzirul qoum," tutur Khoirul Fata.

Apalagi jika ditelisik dari sisi genealogi keilmuan, dan nasab kekerabatan, para pengasuh pesantren-pesantren besar di tanah Jawa, baik Gontor, Tebuireng, Lirboyo, Ploso dan sebagainya, memiliki hubungan nasab yang bersambung dan bertemu.

"Adapun perbedaan warna, dan corak pengajaran semata-mata produk ijtihad masing-masing pengasuh yg saling melengkapi satu sama lain," pungkas Khoirul Fata.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 14 Januari 2025
Imsak
04:17
Shubuh
04:27
Dhuhur
12:05
Ashar
15:29
Maghrib
18:18
Isya
19:32
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan