Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 12 Oktober 2024
home edukasi & pesantren detail berita

Merah Putih, Amanat Rasulullah SAW lewat Mimpi Habib Idrus Salim Al Jufri

ajeng ritzki Selasa, 17 Agustus 2021 - 05:00 WIB
Merah Putih, Amanat Rasulullah SAW lewat Mimpi Habib Idrus Salim Al Jufri
Seorang anak sekolah mengibarkan Bendera Merah Putih di pantai untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia Foto: Langit7.id/Istock
LANGIT7.ID - Sejarah mencatat konsepsi Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah disiapkan para ulama jauh sebelum Indonesia merdeka. Ini dibuktikan dengan salah satu dokumen tahun 1783 hasil batsul masail di Masjid Baiturahman Aceh yang isinya bila Nusantara ini menjadi negara, maka namanya adalah Al Jumhuriyah Al Indonesia.

Kajian mengenai konsepsi NKRI tersebut pernah pula dibedah oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM-PBNU. Dalam kajian itu KH Adnan Anwar dari PBNU melacak berbagai dokumen dari Aceh sampai Pattani Thailand, bahkan ke perpustakaan Universitas Berlin menemui karya-karya Profesor Adolf Bastian.

Profesor Bastian (1826-1905) lewat bukutnya Indonesien oder die Inseln des Malayichen Archipels (1884) mempopulerkan istilah Indonesia di Barat pada akhir abad ke-19.

Padahal bila merujuk catatan Nusantara, nama Indonesia sudah ada pada tahun 1783 dan dibentuk oleh ulama-ulama di Aceh. NKRI tidak bisa dilepaskan dari nafas islami karena bangunan dan konsepsinya banyak melibatkan ulama.

Salah satu keterlibatan kuat yakni keberadaan Habib Idrus Salim Al Jufri, pendiri Al Khairaat di Kota Palu (Sulawesi Tengah) yang juga adik kelas Mbah Hasyim Asyari. Ia pernah menuturkan telah bermimpi berjumpa Nabi Muhammad SAW yang berpesan dalam mimpi bila nanti Indonesia merdeka benderanya adalah Merah Putih. Mimpi itu lantas disampaikannya kepada Mbah Hasyim Asyari

Pesan Habib Idrus Salim Al Jufri dibawa hingga ke Muktamar NU tahun 1937 oleh Mbah Hasyim Asyari. Beliau mengusulkan bahwa bendera Indonesia adalah Bendera Merah Putih dan Soekarno adalah pemimpinnya. Kisah ini menekankan bahwa Merah Putih bukanlah warna yang sembarang muncul.

Diketahui pula Guru Tua (Habib Idrus), begitu jamaah Al Khairaat menyebut, memiki kecintaan yang tinggi terhadap bangsa Indonesia. Beliau adalah kakek dari Habib Saggaf bin Muhammad Al Jufri.

Baca Juga:

Mengenang Habib Saggaf Aljufri, Sang Ketua Utama Al-Khairaat

Pencipta Lagu Hari Merdeka Ternyata Keturunan Nabi Muhammad SAW

Tak sedikit ulama-ulama Indonesia yang mencintai NKRI. Mbah Hasyim Asyari dituturkan sering menangis ketika menyanyikan Indonesia Raya. Bahkan, pencipta lagu Padamu Negeri adalah habib atau keturunan Rasulullah SAW

Kecintaan ulama terhadap Merah Putih juga terlontar dari KH Maimoen Zubair, ulama kharismatik asal Rembang yang dikenal Mbah Moen. Pada orasi kebangsaan dalam acara Apel Kebangsaan “Kita Merah Putih” di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang, dua tahun lalu beliau pernah menekankan makna penting Bendera Merah Putih.

"Kalau tidak ada merah, tidak ada semangat, tidak ada darah. Kalau tidak ada putih, tidak ada keikhlasan, tidak ada kekuatan. Jadi kalau dulu putih merah, sekarang merah putih."

Baca Juga:

Habib Ali Kwitang, Ulama Penentu Tanggal Proklamasi Kemerdekaan

Sultan Hamid II, Zuriah Rasulullah SAW Perancang Garuda Pancasila

(arp)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 12 Oktober 2024
Imsak
04:07
Shubuh
04:17
Dhuhur
11:43
Ashar
14:46
Maghrib
17:49
Isya
18:58
Lihat Selengkapnya
TOPIK TERPOPULER
4 wakaf
5 pssi
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan