LANGIT7.ID - Sejarah mencatat konsepsi Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah disiapkan para ulama jauh sebelum Indonesia merdeka. Ini dibuktikan dengan salah satu dokumen tahun 1783 hasil batsul masail di Masjid Baiturahman Aceh yang isinya bila Nusantara ini menjadi negara, maka namanya adalah Al Jumhuriyah Al Indonesia.
Kajian mengenai konsepsi NKRI tersebut pernah pula dibedah oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM-PBNU. Dalam kajian itu KH Adnan Anwar dari PBNU melacak berbagai dokumen dari Aceh sampai Pattani Thailand, bahkan ke perpustakaan Universitas Berlin menemui karya-karya Profesor Adolf Bastian.
Profesor Bastian (1826-1905) lewat bukutnya
Indonesien oder die Inseln des Malayichen Archipels (1884) mempopulerkan istilah Indonesia di Barat pada akhir abad ke-19.
Padahal bila merujuk catatan Nusantara, nama Indonesia sudah ada pada tahun 1783 dan dibentuk oleh ulama-ulama di Aceh. NKRI tidak bisa dilepaskan dari nafas islami karena bangunan dan konsepsinya banyak melibatkan ulama.
Salah satu keterlibatan kuat yakni keberadaan Habib Idrus Salim Al Jufri, pendiri Al Khairaat di Kota Palu (Sulawesi Tengah) yang juga adik kelas
Mbah Hasyim Asyari. Ia pernah menuturkan telah bermimpi berjumpa Nabi Muhammad SAW yang berpesan dalam mimpi bila nanti Indonesia merdeka benderanya adalah Merah Putih. Mimpi itu lantas disampaikannya kepada Mbah Hasyim Asyari
Pesan Habib Idrus Salim Al Jufri dibawa hingga ke Muktamar NU tahun 1937 oleh Mbah Hasyim Asyari. Beliau mengusulkan bahwa bendera Indonesia adalah Bendera Merah Putih dan Soekarno adalah pemimpinnya. Kisah ini menekankan bahwa Merah Putih bukanlah warna yang sembarang muncul.
Diketahui pula Guru Tua (Habib Idrus), begitu jamaah Al Khairaat menyebut, memiki kecintaan yang tinggi terhadap bangsa Indonesia. Beliau adalah kakek dari Habib Saggaf bin Muhammad Al Jufri.
Baca Juga:
Mengenang Habib Saggaf Aljufri, Sang Ketua Utama Al-Khairaat
Pencipta Lagu Hari Merdeka Ternyata Keturunan Nabi Muhammad SAWTak sedikit ulama-ulama Indonesia yang mencintai NKRI.
Mbah Hasyim Asyari dituturkan sering menangis ketika menyanyikan Indonesia Raya. Bahkan, pencipta lagu Padamu Negeri adalah habib atau keturunan Rasulullah SAW
Kecintaan ulama terhadap Merah Putih juga terlontar dari KH Maimoen Zubair, ulama kharismatik asal Rembang yang dikenal Mbah Moen. Pada orasi kebangsaan dalam acara Apel Kebangsaan “Kita Merah Putih” di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang, dua tahun lalu beliau pernah menekankan makna penting Bendera Merah Putih.
"Kalau tidak ada merah, tidak ada semangat, tidak ada darah. Kalau tidak ada putih, tidak ada keikhlasan, tidak ada kekuatan. Jadi kalau dulu putih merah, sekarang merah putih."
Baca Juga: Habib Ali Kwitang, Ulama Penentu Tanggal Proklamasi Kemerdekaan
Sultan Hamid II, Zuriah Rasulullah SAW Perancang Garuda Pancasila(arp)