Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Senin, 13 Januari 2025
home masjid detail berita

5 Tema Khutbah Jumat: Teladan Perjuangan Para Pahlawan

Andi Muhammad Jum'at, 11 November 2022 - 05:05 WIB
5 Tema Khutbah Jumat: Teladan Perjuangan Para Pahlawan
Ilustrasi. Foto: Langit7.id/iStock.
LANGIT7.ID, Jakarta - Banyak para pejuang yang gugur dalam medan tempur demi memerdekakan negara Indonesia. Banyak dari mereka yang merupakan orang-orang salih dan para pejuang lainnya yang non muslim namun saling bahu membahu demi Tanah Air.

Tentunya perjuangan mereka dilandaska dengan semangat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi dalam persatuan dan kesatuan Tanah Air. Dengan demikian, kita sebagai generasi penerus bangsa harus menghormati dan meneladani jasa para pahlawan.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Islam (DPP PUI), KH Nurhasan Zaidi mengatakan, jasa para pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan harus selalu dikenang dan dihormati oleh masyarakat Indonesia. Ini juga sebagai motivasi bagi para generasi penerus dalam berjuang memajukan Indonesia lebih baik.

Baca Juga: Materi Khutbah Rasulullah SAW Ketika Terjadi Gerhana

Dia menambahkan, bahkan Rasulullah SAW berdakwah mensyiarkan agama Islam berdasarkan Al-Qur'an yang sebagian besarnya berisikan tentang semangat perjuangan para Nabi terdahulu.

"Ketika Allah menyampaikan cerita-certia di dalam Al-Qur'an tentang Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, itu kan tentang narasi sejarah. Maksudnya agar Nabi Muhammad dan umatnya mengambil spirit perjuangan tauhid," ujar Nurhasan saat di wawancara Langit7.id, Kamis (10/11/2022).

Oleh karena itu, Langit7.id membuat lima tema khutbah tentang teladan perjuangan para pahlawan yang bisa dibawakan khatib. Berikut ulasannya:

1. Berbeda Tetapi Bersatu

Seperti semboyan atau moto yang negara kita usung yakni Bhinneka Tunggal Ika, dengan makna meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu. Begitulah gambaran perjuangan para pahlawan dengan beragam latar belakang berbeda berjuang jadi satu untuk Indonesia.

Bahkan dalam Islam juga mengajarkan toleransi perbedaan latar belakang. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Pada ayat tersebut sangat jelas latar belakang yang berbeda bukanlah sesuatu untuk dipermasalahkan, melainkan untuk lebih kenal satu sama lain dengan akur. Dengan begitu, maka sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia dengan ragam latar belakang harus akur satu sama lain.

2. Kobarkan Semangat fi Sabilillah

Semangat inilah yang terlihat jelas dalam sejarah perlawanan para pejuang melawan penjajah. Terutama mereka yang muslim rela berkorban di jalan Allah serta demi kemerdekaan bangsa agar generasi penerus tidak lagi merasakan pahitnya masa penjajahan.

Apa yang dilakukan para pejuang muslim kala itu selaras dengan firman Allah yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 193:

وَقَٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ ٱنتَهَوْا۟ فَلَا عُدْوَٰنَ إِلَّا عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ

Artinya: Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

3. Tradisi Merawat Dialog Ilmiah

Indonesia memiliki sederet latar belakang yang berbeda dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, diperlukan merawat dialog ilmiah agar tidak menyebabkan konflik di tengah masyarakat yang berlandaskan agama dan budaya.

4. Pemimpin Pemersatu Bangsa

Sebagai negara dengan segudang latar belakang berbeda, Indonesia harus memiliki sosok pemimpin yang mampu mempersatukan bangsa. Hal ini selaras dalam hadis, Rasulullah SAW besabda:

“Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya”. (HR Bukhari dan Muslim).

Maka dari itu, sosok pemimpin yang dapat mempersatukan masyarakat sangatlah penting terutama di Indonesia dengan motto Bhinneka Tunggal Ika.

5. Mencintai Tanah Air

Mencintai Tanah Air merupakan suatu sikap penghormatan kepada jasa para pahlawan. Bahkan Rasulullah SAW pun sangat mencintai Tanah Airnya sendiri. Hal itu dikatakan Nabi Muhammad SAW ketika harus hijrah dari Makkah ke Madinah.

“Kau adalah negeri terbaik yang sangat aku cintai. Kalau tidak karena kaumku mengusirku darimu, aku tidak akan tinggal di tempat lain selainmu,” (HR Tirmidzi).

Baca Juga: Buya Yahya Bagikan Tips Tegur Anak-Anak Ribut saat Khutbah Jumat

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Senin 13 Januari 2025
Imsak
04:16
Shubuh
04:26
Dhuhur
12:05
Ashar
15:29
Maghrib
18:18
Isya
19:32
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan