LANGIT7.ID - , Jakarta - Menyusul
Twitter dan
Meta, Amazon Inc. berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (
PHK) kepada karyawannya, pekan ini. Dalam laporan yang beredar, Amazon akan PHK sekitar 10.000 karyawan.
Berdasarkan laporan The New York Times, Jumlah PHK tersebut merupakan terbesar sepanjang sejarah perusahaan yang dirintis oleh Jeff Bezos ini. Angka ini merepresentasikan sekitar 3 persen karyawan, atau 1 persen dari total pekerja
Amazon secara global.
Baca juga: Meta Umumkan PHK Massal, 11.000 Karyawan TerdampakPHK ini akan berpusat di divisi yang mengurus perangkat (device) Amazon seperti Alexa, hingga divisi ritel dan human resource department (HRD).
Akar masalah PHK disebabkan oleh
investasi berlebihan yang dilakukan Amazon pada awal pandemi. Selain itu, ada perubahan minat masyarakat terhadap belanja online yang turut mengurangi bisnis penjualan dan pengiriman Amazon.
Melansir dari Global News, Selasa (15/11/2022) informasi PHK massal akan disampaikan Amazon pada pekan ini secara publik. Proses PHK dilakukan secara bertahap.
Sayangnya, Amazon belum buka suara terkait isu PHK ini. Namun, karyawan Amazon sempat mengatakan pertumbuhan penjualan Amazon tak menguntungkan.
Financial Officer Amazon, Brian Olsavsky mengatakan, perusahaan melihat tanda-tanda anggaran rumah tangga yang lebih ketat untuk berbelanja.
Baca juga: Twitter hingga Microsoft, Ini 5 Raksasa Teknologi Dunia yang PHK Massal Karyawan“Ini terus bergulat dengan inflasi dan biaya energi yang tinggi.Sejak itu Amazon membekukan perekrutan perusahaan tambahan selama beberapa bulan,” ucapnya.
Unit perangkat Amazon dalam beberapa tahun terakhir telah membukukan kerugian operasi tahunan lebih dari USD5 miliar, atau sekitar Rp77 miliar. Perusahaan telah mempertimbangkan apakah akan fokus pada kemampuan baru untuk Alexa. Sebab, beberapa pelanggan menggunakan asisten suara hanya untuk beberapa tugas.
(est)