LANGIT7.ID, Jakarta - Menegakkan perintah Allah merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat muslim. Karenanya, jika seorang mukmin menjalankan apa yang diperintahkan Allah SWT, maka dia akan mendapatkan rahmat-Nya. Seperti firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 56:
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.
Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir pada ayat di atas, Sekretaris Dewan Hisbah Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Zae Nandang menjelaskan, Allah SWT memerintahkan kepada seluruh hanba-Nya untuk percaya dan beribadah hanya kepada Allah.
"Dalan melaksanakan salat itu adalah ibadah hanya kepada Allah. Karena itu dalam pelaksanaan salat jangan ada unsur-unsur syirik sedikit pun," jelas Kiai Zae Nandang dikutip di kanal Persis TV, Ahad (20/11/2022).
Baca Juga: Menjelang Kiamat Umat Islam Kompak Tiru Gaya Hidup Kaum KafirAnggota Majelis Penasihat PP Persis ini mengatakan, melaksanakan ibadah hanya kepada Allah harus diikuti dengan perbuatan baik dan taat kepada Rasulullah SAW. Dalan konteks ini, yang dimaksud taat kepada Rasul adalah mengikuti setiap ajarannya.
Dia menambahkan, perintah dari Rasulullah SAW juga merupakan suatu perintah dari Allah SWT. Serta apa yang dilarang Rasul juga merupakan larangan dari Allah SWT.
"Sesungguhnya siapa yang mengerjakannya, Allah akan memberikan rahmat kepada mereka," ujarnya.
Kiai Zae Nandang pun menegaskan, sebagai umat muslim yang taat dan salih, jangan pernah terlintas di benak kita untuk berburuk sangka kepada Allah SWT. Sehingga prasangka buruk tersebut mengakibatkan lemahnya iman.
"Kalau perkiraan masalah dunia dipersilakan, tapi kalau sudah sampai perkara
diniyah (agama), maka merujuk kepada keterangan dari Allah," tuturnya.
"Inilah yang sering diingatkan Allah, janganlah kehidupan dunia menipu kamu," sambungnya.
Baca Juga: Atas Izin Allah, 7 Bayi Ini Bisa Bicara Menurut Beberapa Riwayat(zhd)