Kantor Pusat Twitter di 1355 Market St, Suite 900 San Francisco. (Foto: Langit7.id/iStock)
LANGIT7.ID, Jakarta - Ratusan karyawan Twitter kompak resign setelah mendapat ultimatum dari pemilik baru Elon Musk. Karyawan diketahui menolak kebijakan baru Musk yang menuntut untuk bekerja lebih keras.
Dilansir dari The Verge, Jumat (18/11/2022), hal itu bermula saat Elon Musk mengirim email pertanyaan kepada seluruh karyawan Twitter untuk berkomitmen pada budaya kerja 'hardcore'. Artinya, karyawan diminta bekerja dalam waktu yang panjang dengan intensitas tinggi.
Karyawan Twitter diberikan waktu hingga hari Kamis (17/11) pukul 17.00 waktu Amerika untuk memilih 'Yes' di Google Form jika ingin bertahan di perusahaan. Bagi karyawan yang tidak menyetujui komitmen tersebut, maka dianggap mengundurkan diri.
"Saya tidak menekan tombol itu. Tugas saya berakhir dengan Twitter 1.0. Saya tidak ingin menjadi bagian dari Twitter 2.0," kata seorang karyawan Twitter yang mengundurkan diri di Slack.
Meski demikian, karyawan yang mengundurkan diri tetap akan mendapatkan pesangon tiga bulan serta benefit-benefit lainnya seperti asuransi kesehatan hingga 31 Januari 2023.
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”