LANGIT7.ID - , Jakarta - Sebelum
salat berjamaah, biasanya imam akan menginstruksikan makmum untuk meluruskan dan merapatkan
shaf atau barisan salat. Memperhatikan shaf disunnahkan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam untuk kesempurnaan salat.
"“Luruskan shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah kesempurnaan shalat” (HR. Bukhari no.690, Muslim no.433).
Baca juga: Hukum Meluruskan Shaf Shalat Berjamaah di Masa PandemiNurul Huda dalam buku Keajaiban 9 Sunnah Rasulullah Saw memaknai hadist tersebut sebagai cara umat Islam menjaga
ukhuwah agar terhindar dari jalan kesesatan.
Anas bin Malik meriwayatkan, merapatkan barisan dalam jamaah salat dapat menghalangi setan yang akan mengganggu melalui celah-celah dalam shaf.
"Luruskan shaf-shaf kalian, dekatkan jarak antaranya dan sejajarkan bahu-bahu kalian! Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sesungguhnya aku melihat setan masuk dari celah-celah shaf seperti anak kambing" (HR. Abu Dawud).
Dalam riwayat lain, Rasul juga menegaskan,
"Tegakkanlah shaf-shaf kalian dan rapatkan bahu-bahu kalian, tutuplah celah-celah dan jangan kalian tinggalkan celah untuk syaithan. Barangsiapa yang menyambung shaf, niscaya Allah akan menyambungnya dan barang siapa memutus shaf, niscaya Allah akan memutusnya" (HR Abu Dawud).
Baca juga: Kisah Nyata, Pemuda Nasrani Masuk Islam karena Shaf Shalat"Artinya, kita sesama muslim yang lain adalah saudara yang harus tetap bersama tanpa celah. Saling menjaga hubungan agar tidak mudah terpecah belah. Tidak mudah tergoda, Dan menjadi penguat satu sama lain untuk mengibarkan panji Islam yang rahmatalil'alamin" terang Nurul Huda yang lulusan Pondok Pesantren Rahmatillah, Kudus.
Islam adalah agama yang penuh rahmat, menjunjung tinggi persaudaraan. Islam juga agama yang cinta perdamaian dan menyukai kebersamaan. Pesan inilah yang ada dalam salat jamaah. Karenanya kita harus menjaga salat jamaah untuk memperet ukhuwah.
(est)