Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 03 Mei 2024
home edukasi & pesantren detail berita

Mengenal Pendiri Muhammadiyah dan NU, Belajar dari Guru yang Sama

mahmuda attar hussein Ahad, 20 November 2022 - 16:05 WIB
Mengenal Pendiri Muhammadiyah dan NU, Belajar dari Guru yang Sama
Mengenal Pendiri Muhammadiyah dan NU, Belajar dari Guru yang Sama. (Foto: Istimewa).
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID, Jakarta - Muhammadiyah didirikan KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912, sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) oleh KH Hasyim Asy'ari baru berdiri sejak 31 Januari 1926.

Ada satu hal yang jarang diketahui umat Islam dari keduanya. Para pendiri organisasi Islam di Tanah Air itu belajar dari guru yang sama.

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan, kedua ulama besar itu belajar di Haramain dengan gurunya, Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi. Saat masih menuntut ilmu hingga pulang ke Nusantara, keduanya punya fokus berbeda.

"KH Hasyim Asy'ari fokus menulis kitab, sedangkan KH Ahmad Dahlan menerangkan isi kitab dengan mendakwahkan isi Al Quran dan hadis," ujar dia dikutip dari kanal YouTubenya, Ahad (20/11/2022).

Baca Juga: Mengenal Hasyim Ashari dan Ahmad Dahlan, Ternyata Keturunan Wali

UAH mengungkapkan, KH Hasyim Asy'ari fokus pada urusan hadis, sanad hadis, dan kitab keIslaman. Beliau menghasilkan 19 kitab, sampai akhirnya mendirikan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU).

Belajar dengan guru yang sama, yaitu Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, KH Ahmad Dahlan lebih berfokus pada urusan pengalaman dakwah langsung dalam nilai-nilai keseharian.

"KH Ahmad Dahlan dalam dakwahnya dilakukan melalui majelis taklim, sekolah, pengobatan, dan sebagainya. Selain itu, baik KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan, keduanya adalah keturunan dari Nabi Muhammad SAW," ungkapnya.

Sama tapi Berbeda

Dalam buku “Muhammadiyah itu NU: Dokumen Fiqih yang Terlupakan” karya Mochammad Ali Shodiqin disebutkan bahwa pada awalnya Muhammadiyah sama persis dengan NU, begitu juga sebaliknya.

Hal itu dikarenakan, antara Muhammadiyah dan NU ternyata memiliki ajaran fikih yang sama. Bermula dari Kitab Fiqih Muhammadiyah 1924 yang aslinya ditulis dengan bahasa Jawa dan huruf Arab pegon.

Baca Juga: Masjid KH Hasyim Asyari Gelar Pesantren Ramadhan Selama 21 Hari

Kitab ini memuat bab-bab ubudiyah, seperti Bab Bersuci, Bab Salat, Bab Jama’ah, dan Bab lainnya. Dikarang dan diterbitkan oleh Bagian Taman Pustaka Muhammadiyah Yogyakarta tahun 1924 dan menjadi warisan penting bagi kedua organisasi massa Islam terbesar di Tanah Air.

Pasalnya, kitab fikih tersebut isinya sama dengan kitab-kitab pesantren yang banyak diajarkan oleh NU. Dengan kata lain, Kitab Fiqih Muhammadiyah 1924 bisa dikatakan sebagai kitabnya NU.

Walaupun NU baru didirikan pada tahun 1926, tapi kenyataannya orang-orang yang pada akhirnya membentuk NU memelihara dan menggunakan kitab tersebut untuk ajarannya hingga saat ini.

Adapun amalan dalam Kitab Fiqih Muhammadiyah 1924 itu terbukti telah turun-temurun diajarkan kepada umat di Nusantara, yaitu fikih mazhab Syafi'i.

Dalam buku cetakan tahun 2014 itu pulang dijelaskan, walaupun NU baru didirkan dua tahun setelah kitab tersebut, tapi ulama di pesantren yang akhirnya mendirikan NU menggunakan Kitab Fiqih Muhammadiyah 1924 untuk mengajarkan amalan fikih.

KH Ahmad Dahlan Wafat

Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan wafat pada 23 Februari 1923. Masih dalam buku “Muhammadiyah itu NU: Dokumen Fiqih yang Terlupakan”, usai wafatnya ulama besar tersebut, massa Muhammadiyah mulai bercampur dengan paham wahabi.

Hal itu imbas dari kebijakan-kebijakan pemerintahan Ibnu Saud di negeri Arab pada saat itu. Untuk itu, pada 1926 NU lahir untuk merespon pemerintahan yang membawa paham wahabi.

Metamorfosis Muhammadiyah setidaknya dibagi menjadi empat masa. Di antaranya yaitu masa Syafi’i tahun 1912-1925, masa pembauran Syafi’i-Wahabi tahun 1925-1967, masa Himpunan Putusan Tarjih (HPT) tahun 1967-1995, dan masa pembauran HPT-Globalisasi tahun 1995 hingga saat ini.

(bal)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 03 Mei 2024
Imsak
04:26
Shubuh
04:36
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan