LANGIT7.ID, Jakarta - Sinonggi merupakan salah satu kuliner khas Suku Tolaki dari Sulawesi Tenggara yang terbuat daru pati sari sagu. Tampilan kuliner ini menjadi makanan pokok pengganti nasi ini sekilas mirip papeda dari Papua, di mana kuliner ini memiliki citarasa gurih dan disandingkan dengan kuah ikan yang kaya rempah.
Selain tampilan, cara penyajiannya pun juga mirip dengan papeda, sinonggi akan disimpan di dalam wadah dan digulung sesuai selera dengan menggunakan dua buah sumpit. Sinonggi lebih nikmat jika disantap dalam keadaan masih hangat serta dimakan dengan menggunakan tangan kosong.
Selain di wilayah Sulawesi Tenggara, Sahabat Langit7 juga akan menemukan makanan tradisional ini di Sulawesi Selatan dengan sebutan Kapurung. Masyarakat Suku Tolaki juga kerapkali melakukan mosonggi berasal dari bahasa Tolaki yang berarti kegiatan menyantap sinonggi.
Baca Juga: Sup Konro, Kuliner Berkuah Khas Makassar yang Menyegarkan Salah satu penikmat Sinonggi, Safar menjelaskan cara membuat Sinonggi ini terbagi menjadi dua, yaitu Sinonggi Lore dan Sinonggi Putih. Sinonggi Lore ini cenderung memiliki tekstur lebih encer dari Sinonggi Putih.
"Sinonggi Lore memiliki tekstur lebih encer karena disiram dengan air panasnya itu berlebih, sehingga tampilannya agak encer atau kebening-beningan," kata Safar saat di wawancara
Langit7, Selasa (6/12/2022).
Lebih lanjut, pria asal kendari ini mengatakan lain dengan Sinonggi Lore yang terlihat sedikit encer dan bening, Sinonggi Putih ini memiliki tampilan lebih putih. Pasalnya, proses pembuatan Sinonggi Putih menggunakan air panas yang tidak begitu banyak.
"Sinonggi Putih sekilas terlihat agak kurang matang istilahnya, dan kalau cara penyajiannya itu Sinonggi biasa disajikan dengan lauk pauk yang berkuah," jelas Safar.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Lokal dan Western Populer di Pasar Gede Solo(zhd)