LANGIT7.ID, Jakarta - Umat Islam diminta mengenakan
pakaian terbaik dan wewangian ketika salat, apalagi di
hari Jumat. Namun bagaimana bila salat dengan pakaian kotor?
Pendakwah
Buya Yahya mengatakan, memang tidak semua orang bisa memenuhi kesempurnaan berbusana ketika
salat, di antaranya mereka yang bekerja kasar.
"Mereka bertani di tengah sawah, mau pulang jauh, sementara bajunya kotor, maka orang ini boleh salat bahkan di tanah yang berlumpur," kata Buya Yahya dikanal YouTubenya, Kamis (8/12/2022).
Baca Juga: Boleh Dipakai Saat Salat, Begini Cara Kenali Kuteks HalalAda sejumlah profesi lainnya yang memaksa seseorang beribadah dengan pakaian kotor seperti mekanik, kuli bangunan dan lainnya. Tapi syaratnya pakaian tersebut belum terkena najis.
"Memang salat yang utama adalah dengan mengenakan pakaian terbaik, jadi bisa dengan bawa baju ganti ketika kerja. Tapi sekalipun tak memungkinkan, maka salat lah dan tetap sah salatnya," ujar dia.
Pengasuh LPD dan Pondok Pesantren Al Bahjah ini mengingatkan agar para pendakwah tidak mempersulit urusan salat bagi jemaahnya. Khususnya dalam perkara salat dengan pakaian yang kotor.
"Sebab orang yang meninggalkan salat hukumannya sangat besar, neraka tempatnya. Sementara di sisi lain ada hamba Allah yang meninggalkan salat karena dia tidak tahu bahwa salat itu mudah," katanya.
(bal)