LANGIT.ID, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk memelihara semua salat dan salat wustha. Perintah ini disampaikan langsung oleh Allah SWT dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 238.
Allah berfirman yang artinya: "Peliharalah semua salat dan salat wustha. Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk. (QS. Al-Baqarah: 238).
Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, salat wustha adalah salat Ashar. Pendapat ini adalah yang paling kuat di antara para ulama.
Pengertian wustha, kata dia, berarti pertengahan. Berdasarkan tafsir itu, kata wustha diartikan merujuk pada waktu Ashar.
"Kita lihat bahwa di awal dan akhir pagi ada Subuh dan Zuhur. Di waktu awal malam dan akhirnya ada Maghrib dan Isya, maka Ashar ada di tengah-tengahnya. Di sinilah para ulama sepakat bahwa wustha yang dimaksud adalah salat Ashar," kata Ustadz Khalid, dikutip Selasa (13/12/2022).
Sementara mengutip dari kajian Buya Yahya, dia mengatakan, pahala muslim yang meninggalkan salat Ashar bisa berkurang. Bahkan mendekati habis, sehingga ada kerugian besar ketika meninggalkan salat Ashar.
"Bukan berarti salat yang lainnya boleh ditinggalkan, tetap wajib. Akan tetapi khusus salat Ashar lebih diperhatikan," katanya.
Pengasuh LPD dan Pondok Pesantren Al Bahjah ini juga menambahkan, amalan seseorang bisa terhapus ketika meninggalkan salat Ashar. Terutama bila dia meyakini bahwa salat Ashar adalah ibadah yang tak wajib dilakukan.
"Dia murtad, dan ini yang menjadi alasan amalannya habis. Sementara meninggalkan salat Ashar karena kemalasan juga akan bisa menghapuskan amalan, tapi dia tidak tergolong murtad," tegasnya.
Dia mengingatkan kepada kaum muslimin agar tak meninggalkan salat wajib, termasuk Ashar. Terlebih bila meninggalkan salat itu memang sengaja dilakukan secara khusus.
Hal itu seperti disebutkan dalam sebuah riwayat hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa yang meninggalkan salat Ashar maka gugurlah amalannya. Siapa yang terlewatkan salat Ashar maka seakan-akan hilang keluarga dan hartanya. (HR. Al-Bukhari).
(bal)