LANGIT7.ID, Jakarta - Setiap orang memiliki aktivitas dan kesibukan masing-masing, terlebih para pekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Meski demikian, semestinya hal tersebut tidak menjadi alasan untuk meninggalkan ibadah.
Manusia tentunya perlu dengan dunia, walau begitu tetap lebih butuh terhadap akhirat. Terkait hal itu, bahkan Allah SWT memerintahkan kepada umat muslim untuk menyeimbangkan antara perkara akhirat dan dunia. Allah berfirman dalam surat Al-Jumu'ah ayat 10:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.
Baca Juga: Simak Tips dari Al Quran, 4 Cara Didik Anak Sesuai Akidah IslamBerdasarkan Tafsir al-Jalalain, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memerintahkan agar seluruh umat muslim tidak lalai dalam menjalankan ibadah salat meski sibuk mencari rezeki. Juga tetap mengingat Allah SWT ketika mencari nafkah agar mendapat keberkahan-Nya.
Sementara, pendakwah Buya Yahya mengatakan bahwa kenikmatan dunia hanya bersifat sementara dan tidak sebanding dengan akhirat yang kekal. Oleh karena itu, sudah semestinya umat muslim tidak meninggalkan kewajiban beribadah.
"Bahkan sepanjang-panjangnya seorang hidup di dunia tetap dibanding kehidupannya nanti di akhirat, seperti jemari yang dicelupkan ke laut (kenikmatan dunia)," kata Buya Yahya dalam kajiannya, dikutip Rabu (21/12/2022).
Dalam hal ini, sebagaimana firman Allah yang tertuang dalam surat Al-Mu’minun Ayat 39:
يَٰقَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا مَتَٰعٌ وَإِنَّ ٱلْءَاخِرَةَ هِىَ دَارُ ٱلْقَرَارِ
Artinya: Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
Baca Juga: Ustadz Fahmi Salim: Masjid Sebaiknya Dikelola DKM Berpendidikan(zhd)