LANGIT7.ID, Jakarta - QRIS Cross Border bakal dipakai 5 negara Asean mulai 2023. Metode pembayaran
transaksi online ini dinilai menguntungkan untuk pertumbuhan
UMKM di Tanah Air.
Steering Committe Indonesia Fintech Society (Ifsoc), Dyah NK Makhijani mengatakan, kolaborasi cantik antar
Bank Indonesia (BI) dengan industri ini turut berdampak bagi perkembangan UMKM, terutama dari sektor sistem pembayaran.
"Tentu saja QRIS menjadi alat pembayaran yang mudah digunakan dan tentunya ini yang harus terus kita dukung," kata dia dalam Media Briefing: Catatan Akhir Tahun 2022 Fintech dan Ekonomi Digital yang diikuti
Langit7, Selasa (27/12/2022).
Adapun keuntungan penggunaan QRIS Cross Border ini untuk memudahkan transaksi bagi wisatawan mancanegara (wisman) dengan UMKM. Apalagi pada 2019, jumlah wisman di Indonesia mencapai 6,5 juta orang.
Baca Juga: MUI: Perempuan Berperan Bangkitkan Ekonomi Syariah Lewat UMKM"Kalau angka itu kembali pada 2023 dan tahun berikutnya, tentu akan ada banyak transaksi yang dilakukan di Indonesia," ujarnya.
QRIS Cross Border menjadi upaya besar untuk memudahkan transaksi antara wisman dengan UMKM. Sehingga hal inilah yang tengah digencarkan Indonesia bersama 4 negara Asean lainnya, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
"QRIS Cross Border ini sangat baik, karena selain memudahkan, juga lebih murah, transparan, aman dan andal," ungkapnya.
Pertumbuhan Pembayaran dengan QRISMetode pembayaran dengan QR memang telah berkembang pesat di berbagai belahan negara di dunia. Sehingga hal itu dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan negara lainnya, terutama di Asean.
Sebelumnya, dalam Konferensi Internasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, Indonesia sudah menghubungkan sistem pembayarannya dengan Thailand.
"Pada 29 Agustus 2022, Singapura sudah menyatakan kesepakatan kerja sama, juga Malaysia yang sudah mulai melakukan uji coba dengan QRIS," kata Dyah.
Kerja sama antaranegara itu terbilang menguntungkan, apalagi mengingat data pertumbuhan QRIS yang eksponensial.
Data per Oktober 2022, merchant QRIS sudah mencapai 22,5 juta. Di mana dari 64 juta UMKM, sebanyak 90 persennya telah menjadi merchant QRIS.
Selain itu, pengguna aktif QRIS di Tanah Air juga sudah mencapai 26,6 juta dari total keseluruhan masyarakat Indonesia. Mereka menggunakan QRIS, baik untuk transaksi online maupun offline.
Dari sisi volume, penggunaan QRIS telah mencapai 865 juta transaksi dalam 10 bulan terakhir hingga Oktober 2022. Angka itu meningkat dari tahun 2021 yang hanya 365 juta transaksi.
"Bayangkan di tahun 2022 transaksinya sudah meningkat pesat dibanding tahun 2021 dan didominasi oleh UMKM. Inilah yang menjadikan QRIS Cross Border menarik, maka kita ingin mengundang wisman untuk belanja ke UMKM," tambahnya.
(bal)