LANGIT7.ID - , Jakarta - Masyarakat dunia baru saja merayakan tahun baru 2023. Seperti tahun sebelumnya, kali ini juga memiliki sesuatu yang spesial bahkan menjadi sorotan hingga trending di
Google Trend, namanya oliebollen. Apa itu?
Merujuk dari SBS, Senin (2/1/2023),
oliebollen adalah bola-bola goreng yang terbuat dari tepung, ragi, garam, air, dan gula. Kebanyakan camilan ini dicampur dengan kismis dan ditaburi gula halus di atasnya.
Baca juga: Kue Nopia atau Ndog Gludug, Kudapan Tradisional Khas BanyumasKudapan tradisional Belanda ini biasanya dimakan saat malam
Tahun Baru. Rasanya yang manis dipercaya akan membuat harapan untuk setahun ke depan juga berbuah manis. Tak heran jika banyak yang rela mengantri hingga berjam-jam untuk mendapatkannya.
Seperti unggahan foto di akun twitter @larscrama yang memperlihatkan banyak orang mengantri untuk mendapatkan oliebollen.
"Di luar Netherland mereka mungkin tidak mendapatkan tradisi Belanda ini: mengantri untuk 30 sendok adonan goreng," dikutip dari @larscrama, Senin (2/1/2022).
Untuk mengkonsumsi makanan yang juga disebut sebagai sepupu donat tersebut tidaklah sulit, terlebih ketika menjelang perayaan tahun baru. Anda bisa mendapatkan donat tradisional Belanda ini di banyak pedagang kaki lima pop-up, yang disebut oliebollenkraam, di seluruh negeri.
Camilan ini biasanya dijual dengan harga masing-masing sekitar 1 Euro (sekitar Rp16.000-an) atau lebih murah untuk dibeli dalam jumlah besar. Waktu terbaik untuk membelinya adalah ketika baru dimasak. Ini akan menjadi hangat dan lengket sehingga Anda bisa mencium kesegarannya di udara.
Baca juga: Kue Kipo, Kudapan Tradisional Sejak Zaman Mataram KunoOliebollenkraam sering menjual kudapan Belanda lainnya, seperti appelbeignets (kue goreng apel), appel bollen (pangsit apel) dan berbagai variasi oliebollen.
Sejarah oliebollen
Bila diartikan secara bahasa, olibolleh mungkin terdengar tidak menggugah selera, yaitu bola minyak. Namun tak menjadikan kudapan ini sepi peminat, bahkan sejak berabad-abad lalu.
Banyak versi yang menjelaskan asal mula kelezatan camilan Belanda ini. Ada yang mengatakan oliebollen berasal dari zaman pagan, karena dimakan oleh suku Jermanik yang merayakan Yule.
Diceritakan Dewi Pagan, Perchta yang kejam akan terbang berkeliling dan membelah perut orang-orang yang ditemuinya untuk dimakan. Nah, oliebolleh dianggap sebagai pencegah hal tersebut terjadi.
Oliebollen yang berminyak dipercaya membuat pedang Perchta terlepas dari perut mereka.
Sementara kisah lain menjelaskan camilan bola manis ini dibawa ke Belanda oleh orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari Portugal pada Abad Pertengahan.
Baca juga: Pisang Epe, Kudapan Khas Kota Makassar yang Wajib DicobaResep oliebollen diterbitkan pada abad ke-17 dalam buku
de Verstandige Kock sering disebut
sorghvuldige huyshoudster, artinya Juru masak yang bijaksana atau pengurus rumah tangga yang cermat.
Kemudian baru pada akhir abad ke-19, dan dimasukkan ke dalam kamus Belanda, oliebollen menjadi nama pilihannya.
Sekitar periode yang sama, pelukis Belanda Aelbert Cuyp mengilustrasikan pot oliebollen (Seorang wanita muda dengan pot oliebollen), yang saat ini dipajang di Museum Dordrechts. Jadi, orang hanya bisa berasumsi oliebollen dimakan oleh Belanda selama beberapa waktu.
(est)