Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 15 Januari 2025
home lifestyle muslim detail berita

Oliebollen, Kudapan Viral Asal Belanda yang Masih Sepupu Donat

Fifiyanti Abdurahman Senin, 02 Januari 2023 - 13:00 WIB
Oliebollen, Kudapan Viral Asal Belanda yang Masih Sepupu Donat
Ilustrasi. Foto: LANGIT7/iStock
LANGIT7.ID - , Jakarta - Masyarakat dunia baru saja merayakan tahun baru 2023. Seperti tahun sebelumnya, kali ini juga memiliki sesuatu yang spesial bahkan menjadi sorotan hingga trending di Google Trend, namanya oliebollen. Apa itu?

Merujuk dari SBS, Senin (2/1/2023), oliebollen adalah bola-bola goreng yang terbuat dari tepung, ragi, garam, air, dan gula. Kebanyakan camilan ini dicampur dengan kismis dan ditaburi gula halus di atasnya.

Baca juga: Kue Nopia atau Ndog Gludug, Kudapan Tradisional Khas Banyumas

Kudapan tradisional Belanda ini biasanya dimakan saat malam Tahun Baru. Rasanya yang manis dipercaya akan membuat harapan untuk setahun ke depan juga berbuah manis. Tak heran jika banyak yang rela mengantri hingga berjam-jam untuk mendapatkannya.

Seperti unggahan foto di akun twitter @larscrama yang memperlihatkan banyak orang mengantri untuk mendapatkan oliebollen.

"Di luar Netherland mereka mungkin tidak mendapatkan tradisi Belanda ini: mengantri untuk 30 sendok adonan goreng," dikutip dari @larscrama, Senin (2/1/2022).

Untuk mengkonsumsi makanan yang juga disebut sebagai sepupu donat tersebut tidaklah sulit, terlebih ketika menjelang perayaan tahun baru. Anda bisa mendapatkan donat tradisional Belanda ini di banyak pedagang kaki lima pop-up, yang disebut oliebollenkraam, di seluruh negeri.

Camilan ini biasanya dijual dengan harga masing-masing sekitar 1 Euro (sekitar Rp16.000-an) atau lebih murah untuk dibeli dalam jumlah besar. Waktu terbaik untuk membelinya adalah ketika baru dimasak. Ini akan menjadi hangat dan lengket sehingga Anda bisa mencium kesegarannya di udara.

Baca juga: Kue Kipo, Kudapan Tradisional Sejak Zaman Mataram Kuno

Oliebollenkraam sering menjual kudapan Belanda lainnya, seperti appelbeignets (kue goreng apel), appel bollen (pangsit apel) dan berbagai variasi oliebollen.


Sejarah oliebollen


Bila diartikan secara bahasa, olibolleh mungkin terdengar tidak menggugah selera, yaitu bola minyak. Namun tak menjadikan kudapan ini sepi peminat, bahkan sejak berabad-abad lalu.

Banyak versi yang menjelaskan asal mula kelezatan camilan Belanda ini. Ada yang mengatakan oliebollen berasal dari zaman pagan, karena dimakan oleh suku Jermanik yang merayakan Yule.

Diceritakan Dewi Pagan, Perchta yang kejam akan terbang berkeliling dan membelah perut orang-orang yang ditemuinya untuk dimakan. Nah, oliebolleh dianggap sebagai pencegah hal tersebut terjadi.

Oliebollen yang berminyak dipercaya membuat pedang Perchta terlepas dari perut mereka.

Sementara kisah lain menjelaskan camilan bola manis ini dibawa ke Belanda oleh orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari Portugal pada Abad Pertengahan.

Baca juga: Pisang Epe, Kudapan Khas Kota Makassar yang Wajib Dicoba

Resep oliebollen diterbitkan pada abad ke-17 dalam buku de Verstandige Kock sering disebut sorghvuldige huyshoudster, artinya Juru masak yang bijaksana atau pengurus rumah tangga yang cermat.

Kemudian baru pada akhir abad ke-19, dan dimasukkan ke dalam kamus Belanda, oliebollen menjadi nama pilihannya.

Sekitar periode yang sama, pelukis Belanda Aelbert Cuyp mengilustrasikan pot oliebollen (Seorang wanita muda dengan pot oliebollen), yang saat ini dipajang di Museum Dordrechts. Jadi, orang hanya bisa berasumsi oliebollen dimakan oleh Belanda selama beberapa waktu.

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 15 Januari 2025
Imsak
04:17
Shubuh
04:27
Dhuhur
12:06
Ashar
15:30
Maghrib
18:18
Isya
19:33
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan