Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 29 Maret 2024
home edukasi & pesantren detail berita

Tafsir Al Hajj Ayat 3-4: Keadaan Orang yang Ingkari Kekuasaan Allah

Andi Muhammad Rabu, 11 Januari 2023 - 07:35 WIB
Tafsir Al Hajj Ayat 3-4: Keadaan Orang yang Ingkari Kekuasaan Allah
Tafsir Al Hajj Ayat 3-4: Keadaan Orang yang Ingkari Kekuasaan Allah. Foto: iStock.
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID, JAKARTA - Allah Ta'ala telah menunjukan dalam firmanNya bagaimana keadaan umat manusia yang kerapkali membantah, serta mengingkari tentang adanya kekuasaan Allah tanpa ilmu. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al Hajj ayat 3-4, Allah Ta'ala pernah berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطَانٍ مَرِيدٍ . كُتِبَ عَلَيْهِ أَنَّهُ مَنْ تَوَلاهُ فَأَنَّهُ يُضِلُّهُ وَيَهْدِيهِ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ

Artinya: "Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat. Yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa barang siapa yang berkawan dengannya tentu dia akan menyesatkannya dan membawanya ke dalam adzab neraka." (QS Al Hajj:3-4).

Dalam kajian tafsir Ibnu Katsir, Ketua Dewn Hisbah Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Zae Nandang menjelaskan dalam surat tersebut Allah Ta'ala berfirman atas orang yang menjelekkan dan mencela bagi orang yang mendustakan tentang kebangkitan.

"Jadi ini adalah celaan dari Allah Ta'ala kepada orang yang mendustakan berbangkit di hari kiamat. Orang yang mendustakan berbangkit adalah orang yang tercela, menurut pandangan Allah Ta'ala," kata Kiai Nandang dalam kajian tafsir yang diikuti Langit7 secara virtual, Rabu (11/1/2023).

Lebih lanjut, Kiai Nandang dalam ayat tersebut juga menyebut keadaan seseorang yang mengingkari kekuasaan Allah Ta'ala, atas menghidupkan kembali yang mati. "Berulang dalam Al-Qur'an diterangkan dari dulu banyak orang-orang yang mengingkari tentang berbangkit atau dihidupkan kembali," ujarnya.

Baca Juga: Tafsir Surat Al Adiyat: Ibarat Kuda Perang, Semangat Hidup Pantang Menyerah

"Apabila kami sudah mati dan malah menjadi tanah sungguh jauh sekali hidup kembali, bangkit kembali. Begitu pernyataan orang kafir," tambahnya.

Menurutnya, orang yang tidak percaya kepada hari kiamat dengan berbangkitnya adalah orang kafir. Kemudian, yang meragukan pun termasuk kafir. "Karena itu dalam Al-Qur'an selalu, ungkapan iman kepada Allah dan hari akhir itu banyak, termasuk dalam hadist juga," terangnya.

Kiai Zae Nandang menjelaskan Iman kepada Allah dan hari akhir menjadi kunci, apabila seseorang tidak beriman kepada hari akhir maka tidak beramal salih. Sebab, mereka merasa tidak ada pertanggungjawaban.

Berpaling atas apa yang Allah turunkan kepada nabi-nabinya, serta mendustakan berbangkit dan mengingkari kekuasaan Allah untuk menghidukan kembali yang mati dan berpaling dari kitab-kitab atau risalah yang disampaikan kepada para Rasul.

Menurutnya, ucapan pengingkarannya itu merupakan kekufuran sebab dia mengikuti setan yang membangkang lagi durhaka kepada Allah, baik dari jenis manusia ataupun jin.

"Jadi di ayat lain juga ada bahwa setan itu dari jenis jin dan setan dari jenis manusia, setiap yang menghalangi orang lain dari jalan Allah dan yang menyesatkan yang lain disebut syaitanun bisa dari jenis jin, iblis dan juga bisa dari jenis manusia," tegasnya.

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 29 Maret 2024
Imsak
04:31
Shubuh
04:41
Dhuhur
12:01
Ashar
15:14
Maghrib
18:02
Isya
19:11
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan