LANGIT7.ID, Jakarta - Kata syifa dalam Al Quran memiliki dua makna. Syifa sendiri dikatakan sebagai
obat atau penyembuh. Namun bisa berarti obat secara lahir maupun batin.
Penceramah,
Ustaz Abdul Somad (UAS) mengungkapkan, Al Quran diturunkan sebagai syifa, yang artinya adalah obat. Obat di sini memiliki dua makna, yaitu obat batin dan zahir (lahir).
"Obat batin yaitu mencegah manusia untuk berbuat
syirik dengan menyembah selain Allah," ujar dia dalam penggalan kajiannya, dikutip Kamis (19/1/2023).
Setelah datangnya Al Quran, lanjut dia, syirik berubah menjadi tauhid. Sebab di dalam Quran sendiri ada ayat yang menegaskan terkait ke-Esaan Allah SWT.
Sementara dalam makna kedua, yaitu zahir. Al-Quran menjadi syifa atau obat bagi orang-orang yang tengah sakit secara fisik, termasuk gangguan dalam pikirannya seperti stres.
"Al Quran yang dibacakan dan ditiup ke air ternyata memunculkan efek bacaan. Di mana molekul pada air menjadi bercahaya yang bisa menyembuhkan penyakit zahir," jelasnya.
Ayat-ayat Syifa dalam Al-QuranKata syifa sebagai penyembuh disebutkan beberapa kali di dalam Al Quran. Adapun ayat-ayat tersebut, antara lain:
1. Al-Isra ayat 82وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًاLatin:
Wa nunazzilu minal-qur`āni mā huwa syifā`uw wa raḥmatul lil-mu`minīna wa lā yazīduẓ-ẓālimīna illā khasārāArtinya: Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi syifa' (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
2. Yunus ayat 57يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَLatin:
Yā ayyuhan-nāsu qad jā`atkum mau'iẓatum mir rabbikum wa syifā`ul limā fiṣ-ṣudụri wa hudaw wa raḥmatul lil-mu`minīnArtinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (Al-Quran) dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
3. Fussilat ayat 44وَلَوْ جَعَلْنَٰهُ قُرْءَانًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا۟ لَوْلَا فُصِّلَتْ ءَايَٰتُهُۥٓ ۖ ءَا۬عْجَمِىٌّ وَعَرَبِىٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هُدًى وَشِفَآءٌ ۖ وَٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍۭ بَعِيدٍLatin:
Walau ja'alnāhu qur`ānan a'jamiyyal laqālụ lau lā fuṣṣilat āyātuh, a a'jamiyyuw wa 'arabiyy, qul huwa lillażīna āmanụ hudaw wa syifā`, wallażīna lā yu`minụna fī āżānihim waqruw wa huwa 'alaihim 'amā, ulā`ika yunādauna mim makānim ba'īdArtinya: Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan syifa' (penyembuh) bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".
Berdasarkan ayat-ayat syifa tersebut, konsultan kesehatan, Ustaz Zaidul Akbar mengingatkan agar kaum muslimin bisa mengaplikasikan bacaan Al-Qur'an sebagai Syifa' kepada orang yang sakit.
"Maka pertama kali kalau sakit itu bisa menggunakan Al-Qur'an (sebagai obat)," ujarnya.
Selain membacakan Al-Quran, sedekah juga bisa dilakukan untuk mengobati orang sakit. Yaitu bersedekah sambil berwasilah bahwa amalan tersebut dilakukan agar Allah menurunkan sifat Penyembuh kepada hamba-Nya.
Tentu saja orang sakit juga tidak serta merta melepaskan ikhtiarnya untuk mendapatkan kesembuhan. Dengan tetap berkonsultasi kepada ahlinya, seperti dokter.
(bal)