LANGIT7.ID - , Jakarta - Saat ini istilah generasi banyak digunakan untuk menyebutkan seseorang yang
lahir di tahun tertentu. Adapun generasi ini terbagi menjadi beberapa tipe. Apa saja dan tahun berapa kelahirannya?
Merujuk dari Binus University, terdapat enam tipe generasi selama 100 tahun belakangan ini, di antaranya:
Baca juga: Pantang Galau, Ini 4 Cara Jitu Atur Keuangan untuk Generasi Sandwich
1. Generasi Tradisionalis (1922-1945)
Generasi tradisionalis dikenal juga sebagai generasi veteran karena banyak mengalami peristiwa besar sejak lahir hingga sepanjang masa mudanya. Kebanyakan mereka yang lahir di tahun ini mengalami
peperangan.
Tumbuh dalam keadaan perang, generasi ini memiliki rasa patriotisme, pengorbanan, dan kerjasama yang cukup tinggi. Di zaman tersebut radio merupakan satu-satunya alat penghibur sekaligus teknologi yang dinilai cukup canggih.
2. Generasi Baby Boomers (1946-1964)
Pada generasi ini tingkat kelahiran cukup pesat. Baby boomers umumnya berorientasi kepada karier secara konsisten demi kesejahteraan anak dan cucunya kelak.
Orang-orang pada generasi baby boomers umumnya masih melakukan kegiatannya secara konvensional, tapi cukup banyak juga yang sudah mencoba menggunakan teknologi.
3. Generasi X (1965-1980)
Generasi X diasuh oleh pola kedua orang tua yang fokus dengan pekerjaan, sehingga menular ke generasi X. Akan tetapi, umumnya generasi X berhasil menata pekerjaan, pribadi, dan keluarga mereka jauh lebih seimbang.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Ajaran Islam Dorong Terwujudnya Generasi Khairu UmmahDi Indonesia sendiri, generasi X dibesarkan dalam situasi di mana orde baru sedang berlangsung dan banyak konflik pada era tersebut.
Kebanyakan generasi X saat ini adalah orang tua dan pekerja full-time. Generasi ini juga cukup akrab dengan teknologi dan sudah menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
4. Generasi Milenial (1981-1996)
Generasi Milenial hidup di zaman transisi, perubahan dari konvensional menjadi modern. Bisa dibilang gen
milenial cukup beruntung, karena masih cukup kental dengan budaya. Namun saat bertumbuh dewasa mulai menggunakan teknologi.
Generasi milenial menyukai sesuatu yang kreatif, menarik, dan inovatif sehingga dapat dikatakan mereka adalah asset bagi masa depan untuk berkembang secara signifikan demi mensejahterakan populasi dunia.
5. Generasi Z (1995-2010)
Seperti generasi milenial,
Gen Z juga termasuk inovatif. Banyak dari mereka yang mencoba mencari penghasilan melalui platform-platform yang ada saat ini, seperti Instagram, Facebook, TikTok dan YouTube.
Baca juga: Tantangan Mendidik Gen Z agar Tetap Teguh pada Agama di Era DisrupsiLekat dengan teknologi membuat hidup Gen Z tak terpisahkan dengan gadget dan digital. Berbeda dengan milenial yang masih mengenal budaya, Gen Z tidak mengenal budaya Indonesia seperti generasi sebelumnya.
Kondisi disebabkan kebiasaan mereka yang menggunakan gadget sejak kecil. Sehingga mengurangi sosialisasi dan mempermudah masuknya lagu-lagu dari luar Indonesia yang membuat pilihannya beragam.
6. Generasi Alpha (2010-2025)
Generasi Alpha merupakan generasi termuda. Mereka umumnya adalah anak-anak dari generasi milenial. Lahir di abad 21 dengan kecanggihan teknologi, membuat kehadiran gadget adalah hal yang biasa bagi mereka.
Laman Hotwire Global Communications pernah melakukan survey terhadap anak generasi Alpha di U.S. dan di U.K. dan orang tua mereka yang merupakan generasi milenial.
Hasilnya, bagi para orang tua, umur 8 tahun adalah umur yang pas untuk membiarkan anak-anaknya memiliki kontrol penuh terhadap gawai dan sudah seharusnya untuk punya sendiri.
Baca juga: Tren 2023, Gen Z Pilih Fesyen Muslim Minim Detail dengan Warna BeraniSementara itu, Scarlet, anak Generasi Alpha yang berumur 7 tahun mengatakan "Aku sangat menyayangi IPadku dan kalau Ibu mengambil iPadku, aku akan berteriak dan berkata kepada Ibu, 'Kumohon kembalikan iPadku! Aku akan terus mengatakannya sampai ibuku mengambalikan iPadku."
(est)