Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 13 Februari 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Orang Tua Zaman Now Harus Smart, Waspadai 6 Perilaku Gen Z

Muhajirin Selasa, 14 Februari 2023 - 07:00 WIB
Orang Tua Zaman Now Harus Smart, Waspadai 6 Perilaku Gen Z
Ilustrasi orang tua dan anak generasi Z (Foto: Langit7.id/Istock)
LANGIT7.ID, Jakarta - Generasi milenial atau generasi Z saat ini memiliki ciri yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi ini dikenal sebagai generasi yang tech-savvy dan cepat beradaptasi dengan teknologi terbaru. Itu yang membuat generasi Z sering disebut sebagai generasi cyber.

Pakar parenting, Ustaz Bendri Jaisyurrahman, menjelaskan, gen Z memiliki gaya hidup yang berbeda dibandingan dengan generasi sebelumnya. Termasuk dalam hal cara berkomunikasi, cara berpikir, dan membuat keputusan, serta cara mengejar karier dan kebahagiaan pribadi.

“Generasi Z ini memiliki ciri, yang membuat kita harus menyadari, bahwa kita harus memahami ada perubahan perilaku mereka, yang dipengaruhi oleh hadirnya teknologi, yang tidak bisa dipungkiri. Cirinya anak sekarang sangat fasih teknologi, jaringan media sosial, multitasking,” kata Bendri dalam webinar Fatherman yang diikuti Langit7.id, dikutip Senin (13/2/2023).

Baca Juga: Mengenal Generasi Stroberi, Kreativitas Tinggi tapi Mental Lembek

Kelebihan gen Z harus diantisipasi oleh para orangtua. Jika tidak, setidaknya ada enam dampak negatif yang akan menimpa mereka. Di antaranya:

1. Asosial

Anak-anak yang terlalu banyak berinteraksi di dunia maya cenderung menjadi pribadi asocial. Mereka lebih memilih untuk menjadi bagian dari dunia maya daripada terlibat dengan lingkungan sekitar. Akibatnya, mereka tidak peka atau tidak aware dengan kondisi sekitar.

“Dunia maya yang menjadi dunia kedua mereka lebih dominan. Akhirnya, menjadi pribadi asosial, akhirnya tidak peka dengan kondisi di sekitarnya,” ujar Bendri.

2. Terburu-buru dan tidak Teliti

Anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu di dunia maya seringkali memiliki perilaku terburu-buru dan teliti dalam memproses informasi. Mereka mudah terpengaruh dan membuat kesimpulan tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu.

Baca Juga: Tantangan Karier Gen Z Harus Mampu Bersaing dengan AI

“Kadang-kadang, berita hoaks bisa dengan mudah disebar luas oleh mereka, karena tidak bisa membedakan antara fakta dan berita bohong,” ucap Bendri.

3. Tidak Tangguh dalam Proses dan Mudah Putus Asa

Anak-anak bisa tidak tangguh dan mudah putus asa dalam mengatasi masalah. Mereka memiliki kebiasaan untuk meninggalkan hal-hal yang tidak disukai. Anak-anak yang terlalu banyak berinteraksi di dunia maya cenderung memiliki sikap mudah putus asa dan tidak tangguh dalam proses.

Sosial media membentuk mereka menjadi raja dalam kerajaan yang mereka bangun. Itu karena mereka memiliki tombol di gawai yang bisa menentukan nasib orang lain, misalnya dengan meninggalkan grup tanpa pamit saat tidak suka. Perilaku ini mempengaruhi mereka dalam banyak hal, seperti mudah resign dari pekerjaan setelah bekerja hanya beberapa bulan.

Baca Juga: Tren Pekerjaan Gen Z Mengarah ke Kreativitas dan Proses Berpikir

“Kenapa disebut raja? Karena mereka punya tombol di sosmed yang bisa menentukan nasib orang, misalnya left grup kalau tidak suka. Perilaku inilah yang membentuk mereka dalam banyak hal. Kalau tidak suka, pindah. Pekerjaam baru satu dua bulan, resign,” ucap Bendri.

4. Perilaku Techno Junkies

Anak-anak bisa menjadi techno junkies yaitu tidak bisa lepas dari gawai. Anak yang terlalu banyak berinteraksi di dunia maya seringkali menjadi techno junkies karena terbentuk sejak dini. Ini merupakan salah satu hal yang harus diantisipasi oleh orang tua.

“Ini yang mungkin yang sering kita lihat dari sebagian besar anak-anak. Ini salah satu yang harus diantisipasi,” ujar Bendri.

Baca Juga: Tradisionalis hingga Alpha, 6 Generasi dalam Populasi Dunia

5. Perilaku Konsumtif

Sosial media membuat anak-anak terlatih untuk menjadi pemilik, bukan pengusaha. Mereka ingin memiliki barang-barang yang ditunjukkan di sosial media, tanpa harus bekerja keras untuk memperolehnya.

“Karena memang hampir semua konten-konten di sosmed memamerkan sesuatu sebagai hal yang memicu sebagian orang untuk mengikuti mereka di sosmed. Sehingga, kadang-kadang tidak kita sadari, anak-anak terlatih untuk pemilik, bukan pengusaha. Pemilik artinya ingin memiliki, tapi tidak mengusahakan. Yang penting punya,” ujar Bendri.

6. Mudah Ikut-Ikutan dan Dipengaruhi

Gen Z yang tidak dididik dengan baik oleh orangtua akan mudah ikut-ikutan dan dipengaruhi. Misalnya, mereka mudah ikut-ikutan dengan sesuatu yang trend di sosial media. Itu membuat mereka jarang memiliki personal yang kuat.

Baca Juga: Bungkus Islam Wasathiyah Secara Gaul, MUI Bakal Rilis Pesantren Mujahid Digital

Mereka mudah terpengaruh oleh trend terbaru atau influencer yang memiliki pengaruh besar dalam pemikiran dan tingkah laku. Maka itu, anak-anak seringkali memaksakan keinginan, hanya karena tidak ingin disebut kurang gaul atau ketinggalan zaman.

“Makanya, anak-anak di sosial media sangat rentan untuk mengikuti pola yang ada di sosmed. Isu-isu terbaru itu sangat dipengaruhi sosmed. Jangan heran anak diajari di rumah tapi punya pemikiran sendiri. Misalnya tidak mau punya anak setelah menikah atau childfree,” ujar Bendri.

Oleh karena itu, sebagai orangtua zaman now harus bisa memahami dan memberikan pengarahan yang tepat agar anak-anak tidak terpengaruh oleh dampak negatiF dari teknologi dan media sosal. Mulai dari membatasi waktu menggunakan gaWAI mengajarkan memilah informasi yang benar dan salah, dan menanamkan rasa tangguh dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi masalah.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 13 Februari 2025
Imsak
04:30
Shubuh
04:40
Dhuhur
12:10
Ashar
15:24
Maghrib
18:19
Isya
19:30
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan