LANGIT7.ID, Jakarta - Ada hikmah yang perlu diimani umat Islam dari perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam
Isra Mi'raj. Pasalnya, Isra Mi'raj bukan hanya untuk mendapatkan perintah salat.
Ustaz Muhammad Al-Habsyi mengatakan, ada beberapa perjalanan yang dilakukan Nabi sebelum beliau mendapatkan perintah salat. Perjalanan ini pun memiliki
hikmah yang perlu diimani kaum muslimin.
"Isra Mi'raj kalau memang tujuannya adalah untuk berjumpa dengan Allah SWT, lantas kenapa harus ada rangkaian perjalanan ke beberapa tempat? Salah satunya
baitul maqdis," kata Ustaz Al-Habsyi dalam penggalan kajiannya, dikutip Sabtu (18/2/2023).
Baca Juga: Mengenal Buraq, Kendaraan Rasulullah SAW dalam Peristiwa Isra Mi'rajDari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda, “Aku diberikan kendaraan lebih baik dari keledai dan bukan bagal, jalannya begitu cepat, lalu aku mengendarainya bersama Jibril as, lalu aku sampai pada suatu tempat. Jibril berkata, ‘Turun dan shalatlah.’ Maka, aku pun melakukannya. Lalu, dia berkata, ‘Tahukah engkau tadi shalat di mana?’ Aku berkata, ‘Aku shalat di Tiba (Madinah) dan kepadanya aku berhijrah.’
Kemudian, dia berkata, ‘Turun dan shalatlah!’ Maka, aku pun melakukannya. Kemudian, dia berkata, ‘Tahukah engkau tadi shalat di mana?’ Aku berkata, ‘Tadi aku shalat di Bukit Sinai dan di situlah Nabi Musa berbicara langsung dengan Allah SWT.’
Kemudian, dia berkata, ‘Turun dan shalatlah!’ Maka, aku pun melakukannya. Kemudian, dia berkata, ‘Tahukah engkau tadi shalat di mana?’ ‘Tadi aku shalat di Bethlehem dan di situlah Nabi Isa dilahirkan. Kemudian, aku masuk ke Baitul Maqdis dan di situ dikumpulkan para nabi maka akupun diperintahkan oleh Jibril untuk menjadi imam mereka.’” (HR an-Nasa’i).
Adapun hikmah perjalanan itu, lanjut Al-Habsyi, salah satunya adalah untuk bisa membuktikan, bahwasannya beliau hanya dalam jangka waktu sebagian malam bisa bolak-balik Mekkah - Baitul Maqdis, kemudian kembali lagi ke Mekkah.
Baca Juga: Zulhas: Isra Mi'raj Momentum Politisi Istikamah Perjuangkan Persatuan Bangsa"Dan beliau membuktikan itu kepada orang-orang yang menentangnya. Beliau menyifatkan satu per satu bagian daripada Baitul Maqdis," ujar Ustaz Al-Habsyi.
Kedua, sebagai teladan bagi kita selaku umat Nabi. Nabi Muhammad SAW mengunjungi beberapa tempat yang penuh barokah dan tempat Nabi terdahulu.
Hal itu sebagai petunjuk bagi umat Nabi Muhammad, agar mengutamakan untuk mengunjungi tempat-tempat yang memang penuh dengan keberkahan.
Di antaranya tempat orang-orang salih yang memang terdapat keberkahan di tempat tersebut. Seperti juga Nabi yang pergi ke Tiba, Bukit Tursina, Bethlehem, juga Baitul Maqdis.
"Untuk itu, jadilah kita orang yang mengerti, bahwasannya Isra Mi'raj ini bukanlah hanya sekadar perjalanan biasa. Karena banyak sekali terkandung hikmah, yang salah satunya untuk mencari keberkahan," ucap Ustaz Al-Habsyi.
Baca Juga:
Imani Risalah Isra Miraj, Haedar Nashir: Manifestasikan dalam Kehidupan
Isra Mi’raj Momen Tingkatkan Etos Iman, Ilmu, dan Amal Shalih(gar)