LANGIT7.ID - , Jakarta -
Nahdlatul Ulama (NU) telah berusia satu abad dalam mengabdi bagi agama dan bangsa sejak didirikan
KH Hasyim Asyari pada 1344 Hijriah yang bretepatan pada 1926 Masehi. NU memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Islam di Indonesia.
Organisasi ini memiliki sejarah dan tradisi yang panjang dalam memperjuangkan keadilan sosial dan keberagaman. KH Ma’ruf Khozin menilai hubungan NU dengan berbagai aliran dan mazhab di dalam berbagai
organisasi Islam di Indonesia mengalami kembang kempis.
Baca juga: Kiai Sepuh Berkumpul di Tebuireng, Sampaikan Harapan untuk Abad ke-2 NU“Kadang mesra dengan aliran tertentu tapi sedikit bersitegang dengan yang lain. Kadang di Pusat bisa duduk bareng tapi di bawah saling adu debat. Ada yang berkaitan persoalan akidah atau kebangsaan, atau karena kepentingan,” kata Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur ini dikutip Facebook resminya, Sabtu (17/2/2023).
NU memiliki banyak persamaan dengan berbagai organisasi dan gerakan Islam di tanah air di tengah banyaknya perbedaan.
Berikut ulasannya berdasar pemaparan Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur tersebut:
1. NU dan Salafi
Keduanya tidak pernah bisa sejalan ketika membicarakan Akidah, Bidah, Tawasul, Tabarruk,
Maulid Nabi, musik dan masalah furuiyah yang lain. Namun, soal kepemimpinan sistem kerajaan atau demokrasi tidak bertentangan. Keduanya sama-sama tidak mewajibkan berdirinya khilafah.
2. NU dan Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir yang menaruh perhatian pada tegaknya khilafah tentu berseberangan dengan NU. Ada juga perbedaan soal iman terhadap siksa kubur dan furuiyah di bidang akidah. Namun, soal amaliah di masyarakat seperti tahlilan masih bisa dijumpai duduk bareng.
3. NU dan Syiah
NU dan Syiah berbeda soal akidah dan konsep imamah. Demikian pula penerimaan terhadap para Sahabat. Bagi NU semua sahabat adalah orang-orang terpercaya.
Baca juga: Perbedaan Muhammadiyah dan NU untuk Saling MelengkapiAda persamaan di antara keduanya, yakni soal tawasul, tabaruk dan ziarah kubur para ulama.
4. NU dengan Muhammadiyah, PERSIS, dan Al-Irsyad
Ketiganya melakukan pembaharuan yang lebih banyak di bidang Fikih. Jika NU mewajibkan Taklid pada 4 Mazhab maka gerakan pembaharuan Islam ini tidak mewajibkan, bahkan dalam beberapa hal melakukan ijtihad sesuai metodenya masing-masing. Pembahasan akidah tidak terlalu keras.
Khusus Muhammadiyah, jika merujuk pada Keputusan Majlis Tarjih 1929, akidah Muhammadiyah lebih dekat pada Asy'ariyah dengan menerima Takwil. Soal sistem negara dan kepemimpinan semuanya sepakat dengan NKRI.
5. NU dan Ormas Aswaja
NU memiliki kesamaan dengan Nahdlatul Wathan di NTB, Al-Khairat di Sulawesi, Al-Washliyah dan PERTI di Sumatera baik akidah, fikih 4 Mazhab hingga tarekat. Soal NKRI sama-sama menerima. Kiai Ma’ruf mengatakan kemungkinan soal wawasan kebangsaan yang berbeda.
6. NU dan FPI
Keduanya sama-sama berakidah Asy'ari, sama-sama Mazhab Syafi'i, sama-sama bertarekat, bermaulid, berziarah makam ulama dan memuliakan keturunan Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam. Baca juga: LP3ES: Songsong Abad Kedua NU sebagai Gerakan Pemikiran dan EkonomiBedanya hanyalah metode dakwah dan masalah politik internal. Dulu di masa KH Hasyim Muzadi keduanya sangat harmonis.
Kiai Ma’ruf berpesan bahwa berbeda ormas dan gerakan tidak serta merta menghilangkan status saudara sebagai sesama muslim.
Sementara perselisihan adalah bagian dari dinamika pemikiran dan kehidupan bermasyarakat.
"Siapapun Anda, dari ormas manapun Anda, jika masih menjadikan Allah sebagai Tuhan yang disembah dan Sayidina Muhammad shalallahu alaihi wasallam sebagai Nabi terakhir, maka Anda adalah saudara saya dalam Islam,"
"Jika ada perselisihan saya diperintah untuk memperbaiki hubungan di antara kita,"
Ingat perintah Allah:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (Al-Hujurat 10).
Baca juga: Ciri Warga NU Modern: Sarungan, Sandal Jepit, Bawa Laptop(est)