LANGIT7.ID, Jakarta - Kegiatan masyarakat saat ini sangat terbantu dengan kehadiran teknologi informasi. Akses teknologi yang semakin mudah didapatkan mempermudah aktivitas warga, termasuk kegiatan
dakwah yang kian masif dilakukan.
Aktivis dakwah,
Syifa Fauzia mengingatkan, agar setiap informasi terkait dakwah tidak hanya didengarkan saja. Pasalnya, nilai terpenting dalam dakwah adalah mengamalkan nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
"Jadi jangan hanya kita antusias mendengarnya saja atau semangat mencari ilmunya, tapi bagaimana kita bisa mengamalkan nilai-nilai Islam yang didapatkan lewat dakwah," kata dia kepada
Langit7, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga: Dakwah Lewat Fesyen, Ajak Muslimah Berhijab dan Menutup AuratSyifa yang juga Ketua Umum
Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) itu mengatakan, dakwah kian masif dilakukan dengan ketersediaan berbagai platform teknologi digital.
Bahkan, menyampaikan pesan dakwah kini tidak hanya bisa dilakukan oleh dai, seperti ustaz maupun ustazah. Peran masyarakat dalam berkehidupan juga bisa digunakan untuk berdakwah.
"Dakwah itu tidak harus kita jadi ustazah atau jadi guru. Karena dakwah bisa dilakukan melalui
fesyen muslim lewat kegiatan berdagang, dan sebagainya," ungkap Syifa.
Namun, inti dari dakwah bukan sekadar menyampaikan nilai-nilai Islam untuk banyak orang. Dakwah perlu dimaknai sebagai nilai Islam yang perlu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Dakwah bukan soal ustazah mengajar atau kita sebagai murid bisa mendapatkan ilmu yang banyak. Dakwah adalah agar kita bisa mengamalkan ilmu tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Baca Juga: Manfaatkan Media Sosial, BKMT Bakal Sajikan Konten Dakwah KekinianMenurutnya, ada tantangan tersendiri terkait dakwah yang kini bisa dilakukan secara masif. Selain mengamalkan nilai Islam, tantangan itu juga dibutuhkannya dukungan antar sesama umat Islam.
"Jadi saat kita putus asa menghadapi ujian, kita harus punya tempat pegangan. Seperti yang dilakukan di majelis taklim, bagaimana pentingnya peran dakwah dan saling mendukung ini bisa ada di tengah masyarakat," lanjut Syifa menerangkan.
Dia turut mengingatkan, agar jangan sampai pesan dakwah tidak bisa masuk ke dalam sanubari dan perbuatan umat muslim. Artinya nilai-nilai Islam, termasuk pesan kebaikan tidak boleh sebatas berada di dalam sebuah majelis, tapi juga bisa dibawa dan menjadi amalan baik dalam berkehidupan.
"Maka aku sarankan bagi anggota majelis taklim untuk bisa menyemangatkan dirinya, baik itu mencatat ilmu yang diberikan dan hal lainnya," tutur Syifa.
Baca Juga:
Majelis Taklim Hibrida jadi Upaya BKMT Berdakwah di Ranah Digital
Regenerasi Majelis Taklim, BKMT Ajak Anak Muda Syiarkan Dakwah(gar)