Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 05 Oktober 2024
home global news detail berita

Teleskop NASA Tangkap Fase Supernova yang Jarang Terlihat

fajar adhityo Rabu, 15 Maret 2023 - 09:06 WIB
Teleskop NASA Tangkap Fase Supernova yang Jarang Terlihat
Ilustrasi penampakan langka Bintang Wolf-Rayet. (Foto: Istimewa)
LANGIT7.ID, Jakarta - Penampakan langka Bintang Wolf-Rayet yang merupakan salah satu bintang paling terang, paling masif, dan paling singkat terdeteksi. Ini merupakan salah satu pengamatan pertama yang dilakukan oleh Teleskop Antariksa James Webb milik NASA pada bulan Juni 2022.

Dilansir dari laman NASA, Rabu (15/3/2023), bintang ini berada 15.000 tahun cahaya di rasi Sagittarius. Webb memperlihatkan bintang WR 124 dengan detil yang belum pernah ada sebelumnya dengan instrumen inframerahnya yang canggih.

Bintang-bintang masif berpacu dalam siklus hidupnya, dan hanya sebagian dari mereka yang mengalami fase Wolf-Rayet singkat sebelum mengalami supernova. Sehingga pengamatan detil Webb terhadap fase langka ini sangat berharga bagi para astronom.

Baca Juga: Siap-Siap Saksikan Gerhana Matahari Hibrida pada 20 April 2023

Bintang Wolf-Rayet sedang dalam proses melepaskan lapisan terluarnya, menghasilkan lingkaran gas dan debu yang khas. Bintang WR 124 bermassa 30 kali massa Matahari dan telah melontarkan materi sebesar 10 Matahari - sejauh ini.

Ketika gas yang terlontar bergerak menjauhi bintang dan mendingin, debu kosmik terbentuk dan berpendar dalam cahaya inframerah yang bisa dideteksi oleh Webb. Asal usul debu kosmik yang bisa bertahan dari ledakan supernova dan berkontribusi pada "anggaran debu" alam semesta secara keseluruhan sangat menarik bagi para astronom karena berbagai alasan.

Debu merupakan bagian integral dari cara kerja alam semesta untuk melindungi bintang-bintang yang sedang terbentuk. Mereka berkumpul bersama membantu pembentukan planet-planet, dan menjadi tempat molekul-molekul terbentuk dan menggumpal bersama, termasuk bahan penyusun kehidupan di Bumi.

Jumlah debu di alam semesta masih lebih banyak daripada yang bisa dijelaskan oleh teori pembentukan debu yang ada saat ini. Alam semesta beroperasi dengan surplus debu.

Baca Juga: Fenomena Langit Selasa Malam, Mars Mendekat ke Bulan

Sebuah bintang besar dan terang bersinar dari pusat dengan bintang-bintang yang lebih kecil tersebar di seluruh foto. Awan materi yang bergumpal-gumpal mengelilingi bintang pusat, dengan lebih banyak materi di atas dan di bawah daripada di sisi-sisinya.

Bintang Wolf-Rayet dikenal sebagai penghasil debu yang efisien, dan Instrumen Inframerah Menengah pada Teleskop Antariksa James Webb milik NASA menunjukkan hal ini dengan sangat baik. Debu kosmik yang lebih dingin berpendar pada panjang gelombang inframerah-tengah yang lebih panjang, memperlihatkan struktur nebula WR 124.

Webb membuka kemungkinan baru untuk mempelajari detil-detil dalam debu kosmik, yang paling baik diamati dalam panjang gelombang cahaya inframerah. Kamera Inframerah Dekat (NIRCam) Webb menyeimbangkan kecerlangan inti bintang WR 124 dan detil-detil yang rumit di dalam gas di sekelilingnya yang lebih redup.

Instrumen Inframerah Menengah (MIRI) teleskop menyingkap struktur nebula gas dan debu yang bergumpal-gumpal dari materi yang terlontar dan kini mengelilingi bintang. Sebelum Webb, para astronom pencinta debu tidak memiliki informasi yang cukup detil untuk menyelidiki pertanyaan-pertanyaan seputar produksi debu di lingkungan seperti WR 124.

Baca Juga: Ahli Ungkap Penyebab Fenomena Cuaca yang Sangat Langka di Indonesia

Dan apakah butiran-butiran debu yang ada cukup besar dan melimpah untuk bisa bertahan hidup dari supernova dan menjadi sumbangan yang signifikan bagi anggaran debu secara keseluruhan. Kini pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa diselidiki dengan data yang nyata.

Bintang-bintang seperti WR 124 juga menjadi analog untuk membantu para astronom memahami periode krusial dalam sejarah awal alam semesta. Bintang-bintang sekarat serupa pertama kali menyemai alam semesta muda dengan elemen-elemen berat yang ditempa di intinya - elemen-elemen yang sekarang sudah umum ditemukan di era sekarang, termasuk di Bumi.

Foto WR 124 yang dipotret Webb mengabadikan momen transformasi yang singkat dan penuh gejolak. Ini menjanjikan penemuan-penemuan di masa depan yang akan menyingkap misteri debu kosmik yang telah lama terselubung.

Teleskop Antariksa James Webb adalah observatorium sains antariksa utama di dunia. Webb akan memecahkan misteri di tata surya kita, melihat ke dunia yang jauh di sekitar bintang-bintang lain, dan menyelidiki struktur misterius dan asal-usul alam semesta dan tempat kita di dalamnya.

Webb adalah program internasional yang dipimpin oleh NASA dengan mitranya, ESA (Badan Antariksa Eropa), dan CSA (Badan Antariksa Kanada).

Baca Juga: Fenomena Baru di Arab Saudi, Gurun Jadi Padang Bunga Lavender

(gar)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 05 Oktober 2024
Imsak
04:11
Shubuh
04:21
Dhuhur
11:45
Ashar
14:47
Maghrib
17:50
Isya
18:58
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan