LANGIT7.ID - , Jakarta - Pendiri Pusat Kajian Islam Quantum Akhyar Institute,
Ustadz Adi Hidayat (UAH), meminta para perempuan untuk menghargai peran pentingnya dalam
rumah tangga.
Islam tidak melarang wanita untuk berkarir, namun ada adab-adab yang mesti diperhatikan agar peran dalam rumah berfungsi dengan baik.
Baca juga: UAH Bantah Salah Kaprah Pernyataan Tidak Salat yang Penting BaikHal itu dikarenakan apresiasi tertinggi dari Allah diberikan kepada perempuan yang telah berumah tangga dan mampu memenuhi tugas-tugasnya dengan baik. Wanita yang membantu perekonomian keluarga sangat mulia, tapi itu bukan tugas utama.
“Ternyata bukan profesi dunianya, tapi ketika ibu bisa optimal menjadi seorang ibu dengan semua tugasnya. Kalau belum menikah, jadi seorang anak dengan tugasnya. Kalau menikah, belum punya anak, jadi seorang
istri dengan tugasnya,” kata UAH dalam acara Shaf Muslimah Indonesia, dikutip Rabu (15/3/2023).
Meskipun memiliki kegiatan di luar rumah, perempuan harus tetap memperhatikan tugas utamanya sebagai ibu dan istri. UAH menekankan pentingnya mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan agama kepada anak-anak, serta memberikan perhatian yang cukup kepada mereka.
“Ibu enggak pernah bahkan sempat menyapanya, cuma ketemu berangkat tidur, ketemu lagi. Lalu, apa yang mau dicari dari apa yang dikumpulkan itu? sebelum nabi pulang, itu sudah khatam. Makanya kita belum pernah dengar kan kisah
Fatimah mengecewakan nabi, enggak ada. Pulang ke rumah selalu kisah di rumah itu tenang,” tutur UAH.
Baca juga: Kaya Dunia Miskin di Akhirat atau Sebaliknya? Simak Penjelasan UAHLebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa perempuan yang mampu memenuhi tugas-tugasnya sebagai ibu dan istri dengan baik akan mendapatkan pahala yang besar di akhirat.
Ia mengutip sebuah hadis yang menyatakan bahwa perempuan yang taat pada suaminya, menjaga kehormatan keluarganya, serta memprioritaskan tugasnya di rumah akan langsung masuk surga dari pintu mana saja yang dikehendaki pada hari kiamat.
Namun, UAH menegaskan, perempuan tidak dilarang untuk memiliki aktivitas di luar rumah. Asalkan tidak mengabaikan tugas utamanya sebagai ibu dan istri. Dia juga mengajak perempuan untuk mengelola harta keluarga secara bijak dan saling mendukung dalam mencapai cita-cita keluarga.
“Silakan punya aktivitas di luar rumah, tapi ibu akan dimuliakan sebagai seorang ibu, anak, dan istri,” ucap UAH.
Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Emban Amanah Pengurus Muhammadiyah, Ini JabatannyaAda dua hal penting yang harus diperhatikan seorang ibu. Pertama, memprioritaskan keluarga meski punya aktivitas di luar rumah. Sangat penting menyatukan visi misi keluarga bahkan menyatukan pendapatan harta untuk mendukung cita-cita yang diarahkan pada tujuan sama yakni surga.
“Jaga pintu dialog yang terbuka dengan pasangan dan saling menguatkan juga menjadi kunci menjaga ikatan pertalian rumah tangga dari sifat-sifat rentan yang kemungkinan bergeser atau menodai kehidupan rumah tanggau. Perlu diingat untuk selalu tingkatkan hubungan degan Allah,” ungkap UAH.
Kedua, menjadi ibu yang paripurna. Seorang ibu harus memperhatikan keadaan anak, keluarga, dengan sempurna meskipun ada aktivitas di luar rumah. Anak membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya. Ini yang harus diperhatikan secara seksama.
“Luangkan waktu untuk diskusi, bicara, ngobrol yang saling menguatkan, bukan mengungkit kekurangan,” ungkap UAH.
Baca juga: Makna Surat At-Takatsur: Bermegah-Megahan Membuat Manusia Lalai(est)