LANGIT7.ID - , Jakarta - Label Melbourne NOT A MAN'S DREAM, yang didirikan oleh Samantha Saint James di tahun 2022, mencetak
lafaz 'Allah' pada koleksi busana transparan dan seksi.
Lafaz Allah dibordir di seluruh pakaian yang dikenakan model di acara Melbourne Fashion Festival (MFF) pekan lalu. Selain itu, para model mengenakan
headpiece yang mirip dengan
hijab.
Baca juga: Lafaz Allah Ditulis di Lantai dalam Serial The Umbrella Academy, Bagaimana Hukumnya?Tak ayal busana berlafaz Allah ini memunculkan kehebohan di
media sosial.Salah satu model asal Melbourne Mona Khalifa menyampaikan keprihatinan setelah menghadiri pertunjukan tersebut. Khalifa menyebut tampilan desain itu 'keji'.
Dia menunjukkan, bahwa salah satu model mengenakan versi pakaian tipis tanpa bra.
'Saya tidak bisa menahan amarah saya, saya tidak bisa menahannya lebih jauh,' kata Mona dalam unggahan
Instagram Storiesnya.
"Desainer Not A Man's Dream menampilkan ini di panggung, ada kata Allah, lihat bagaimana dia berpakaian, dia benar-benar telanjang dan ada kata Allah di sekujur tubuhnya." dikutip Dailymail, Sabtu (18/3/2023).
Baca juga: Serial The Umbrella Academy Dikecam, Tulis Lafaz Allah di Lantai"Sejujurnya ada garis tipis antara seni dan rasa tidak hormat, ini jauh dari rasa tidak hormat," lanjut Mona.
"Tidak ada alasan untuk meletakkan kata Allah atau apa pun yang Islami pada sesuatu seperti ini, secara harfiah tidak ada alasan, Anda dapat memasukkan frasa bahasa Arab lainnya."
"Sejujurnya saya tidak peduli jika mereka berhenti mengundang saya ke acara ini. Tidak menghormati agama saya adalah di mana saya menarik garis, ini keji. Berteriaklah kepada para model yang menolak berjalan untuk desainer itu," tambahnya.
Senada dengan itu, juru bicara Dewan Imam Nasional Australia Bilal Rauf mengatakan kepada The Age mengecam label tersebut "tidak sopan dan tidak hormat".
"Penggunaan kata-kata dan simbol-simbol tertentu yang membawa makna religius harus digunakan dengan hormat," katanya.
Baca juga: 5 Tren Kecantikan Terbesar di New York Fashion WeekMenanggapi hal itu, pihak Melbourne Fashion Festival (MFF) telah mengeluarkan permintaan maaf. MFF mengatakan dalam sebuah pernyataan mengatakan telah menghubungi perancang Not A Man's Dream, Samantha Saint James, yang sepakat untuk menghapus konten yang menampilkan desain tersebut.
"Kami telah menghubungi perancang NOT A MAN'S DREAM dan bersama-sama kami telah sepakat untuk menghapus konten tertentu dari saluran kami,".
"Festival tidak bermaksud untuk tidak menghormati siapa pun dan kami mohon maaf atas pelanggaran yang ditimbulkan," tegas pihak MFF.
"Saya jadi mengerti bagaimana beberapa pakaian menyebabkan pelanggaran. Itu kebalikan dari niat saya dan untuk itu, saya benar-benar minta maaf," kata Saint James.
(est)