LANGIT7.ID, Jakarta - Doa menyambut
Ramadhan adalah salah satu cara untuk memperkuat spiritualitas dalam menyongsong bulan suci. Dengan doa, umat Muslim bisa memohon keberkahan, perlindungan, dan kekuatan untuk mengisi Ramadhan dengan amal ibadah yang lebih baik.
Ada beberapa doa yang dapat dilafazkan menjelang Ramadhan dilansir laman resmi MUI. Salah satunya yang dibaca Nabi Muhammad SAW ketika melihat hilal:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
Baca Juga: Awal Ramadhan Bisa Serentak tapi Idul Fitri Beda-BedaAllahu akbar, Allahumma ahillahu ‘alaina bil amni wal imaani, wassalaamati wal islaami, wattaufiii limaa tuhibbu wa tardha, rabbunaa wa rabbukallahu.Artinya: Allah Mahabesar, Ya Allah tampakkan hilal itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah. (HR ad-Darimi no 1729, hadits serupa dengan sedikit perbedaan redaksi juga diriwayatkan Ahmad dan at-Tirmidzi)
Selain doa tersebut, ulama hadits kenamaan, Imam ath-Thabarani (w 360 H) dalam Kitab ad-Du’a di salah satu babnya, mengumpulkan sejumlah riwayat berisi doa-doa yang dibaca menjelang Ramadhan.
Baca Juga: Awal Ramadhan Kerap Berbeda, Ini Solusi BRINPertama, dari ‘Ubadah bin ash-Shamith RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW mengajari para sahabat doa berikut saat Ramadhan tiba:
أللهمَّ سَلِّمْنِي مِنْ رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا
Allahumma salimni min ramadhana wa sallim ramadhana li wa tasallamhu minni mutaqabbalanBaca Juga: Sarung Bordir Diprediksi Jadi Tren di Ramadhan Tahun IniArtinya: Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat menuju bulan) Ramadan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal ibadahku (di bulan) Ramadhan.
Kedua, dari Abdul Aziz bin Abi Rawad, dia berkata bahwa umat Islam berdoa saat Ramadhan datang, dengan bacaan berikut:
اللّٰهمَّ أَظَلَّ شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ، فَسَلِّمْهُ لِي وَسَلِّمْنِي فِيهِ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي، اللهمَّ ارْزُقْنِي صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ صَبْرًا واحْتِسَابًا، وَارْزُقَنِي فِيْهِ الْجَدَّ وَالْإِجْتِهَادَ والقُوَّةَ والنَّشَاطَ، وَأَعِذْنِي فِيهِ مِنَ السّآمَةِ وَالفَتْرَةِ وَالكَسَلِ والنُّعَاسِ, وَوَفِّقْنِي فيه لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاجْعَلهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Baca Juga: Arab Saudi Larang Bawa Anak ke Masjid, Benarkah Dilarang dalam Islam?Allahumma adhalla syahru ramadhana wa hadhara, fa sallimhu li wa sallimni fihi wa tasallamhu minni. Allahummarzuqnii shiyamahu wa qiyamahu shabran wahtisaban, warzuqni fihil jadda wal ijtihada wal quwwata wan nasyatha, wa a’idzni fihi minassaamati wal fatrati wal kasali wan nu’asi, wawaffiqnii fihi li lailatil qadri waj’alha khairan min alfi syahrin.Artinya: Ya Allah, bulan Ramadhan sudah membayangi dan datang. Maka, sampaikanlah (bulan) Ramadhan kepadaku, dan sampaikanlah aku (dengan selamat) ke dalamnya, dan terimalah amal ibadahku (di bulan) Ramadan. Ya Allah, anugerahilah aku kesabaran dan niat ikhlas mengharap pahala dan ridha-Mu atas puasaku dan shalat malamku.
Anugerahilah aku di bulan Ramadhan ini kesungguhan hati, ketekunan, kekuatan, dan semangat. Lindungilah aku di bulan Ramadhan ini dari kebosanan, lemah lesu, kemalasan, dan banyaknya kantuk. (Ya Allah), berikanlah aku taufiq agar aku mendapatkan lailatul qadar di bulan Ramadhan ini, dan jadikanlah (pahala di malam itu) lebih baik dari seribu bulan.
Baca Juga: Jangan Lengah, Jadikan Hati Selalu Rindukan RamadhanKetiga, dari Abu ‘Utsman an-Nahdi ia menceritakan bahwa ketika Ramadhan datang, Aisyah bertanya kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, Ramadhan telah tiba, maka apa yang harus aku ucapkan?” Rasulullah menjawab, “ucapkanlah”:
اللهمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anniiBaca Juga: BMKG Prediksi Hilal Penentu Awal Ramadhan pada 22 Maret 2023Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, mencintai “maaf”, maka maafkanlah diriku.” (Sulaiman bin Ahmad Ath-Thabarani, Kitab ad-Du’aa, hal 1226-1227)
(jqf)