Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 18 September 2024
home global news detail berita

Peneliti Temukan Bakteri Baru di Laut, Perkuat Dugaan Adanya Kehidupan Alien

Suandri Ansah Senin, 20 Maret 2023 - 22:40 WIB
Peneliti Temukan Bakteri Baru di Laut, Perkuat Dugaan Adanya Kehidupan Alien
Ilustrasi sinar cahaya menembus laut dalam. (Foto: Langit7.id/iStock)
LANGIT7.ID, Jakarta - Para ilmuwan telah menemukan spesies bakteri baru yang tumbuh subur di dalam gumpalan-gumpalan air panas bawah laut di perairan dalam samudera-samudera di Bumi. Penelitian ini memperkuat dugaan adanya kehidupan alien di luar angkasa.

Dilansir dari Space.com, Senin (20/3/2023), mata air panas seperti itu kemungkinan juga ada di dunia samudera, seperti Europa, bulan Jupiter dan satelit Saturnus, Enceladus. Para astronom menyatakan, pengamatan ini mempertajam pemahaman tentang bentuk kehidupan alien yang mungkin ada di kedua bulan tersebut.

Bakteri yang baru ditemukan adalah Sulfurimonas pluma, termasuk dalam keluarga organisme yang sampai saat ini hanya diketahui dari ventilasi vulkanik di dasar laut Bumi. Hal itu karena tidak dapat mentolerir kadar oksigen yang tinggi dalam air di tempat lain.

Baca Juga: 3 Astronot Muslim Siap Melakukan Misi Luar Angkasa

Para ilmuwan terkejut ketika menemukan anggota baru yang notabene lebih kecil dari kerabatnya. Bakteri tersebut berkembang dalam gumpalan air yang kaya oksigen, ratusan meter jauhnya dari mereka.

"Sungguh sangat menggembirakan melihat bahwa mikroorganisme ini tidak hanya berlimpah tapi juga sangat aktif di dalam gumpalan air," kata Massimiliano Molari, seorang ilmuwan di Max Planck Institute for Marine Microbiology di Jerman.

Molari adalah penulis utama studi terbaru yang menemukan bahwa S. pluma telah mengalami perubahan genetik yang unik. Itu memungkinkannya untuk tidak hanya beradaptasi, tapi juga berkembang di berbagai lingkungan di lautan Bumi.

Menurutnya, organisme ini terutama menggunakan hidrogen untuk berkembang biak dan tumbuh di mana-mana. "Hal ini belum pernah diamati sebelumnya di lingkungan seperti ini," ujar Molari.

Baca Juga: Rayyanah Barnawi, Muslimah Saudi Pertama yang Terbang ke Luar Angkasa

Salah satu perubahan genetik tersebut membuat bakteri ini mampu mendapatkan energi dari berbagai sumber. Itulah sebabnya mengapa bakteri ini banyak ditemukan di dekat ventilasi yang kaya hidrogen di dasar laut dan juga gumpalan kaya oksigen yang jaraknya ribuan kilometer jauhnya.

"Kehadiran global organisme yang fleksibel ini di lautan Bumi "menghilangkan hambatan intelektual dari kemampuan kita untuk memahami bahwa sesuatu yang sebanding dapat muncul di tempat lain di tata surya," kata Chris German, seorang ilmuwan senior di Woods Hole Oceanographic Institution.

Meski demikian, German tidak terlibat dalam penelitian ini. Namun, penemuan ini disebutnya menjadi hal menarik.

Terlebih, misi Cassini NASA yang mempelajari Saturnus dan bulan-bulannya dari tahun 2004 hingga 2017, menemukan hidrogen dalam semburan yang keluar dari kutub selatan Enceladus ketika terbang melewatinya. Ini menunjukkan adanya ventilasi hidrotermal yang kaya akan hidrogen di dasar lautan bulan tersebut, seperti yang ada di Bumi.

Baca Juga:

Astronaut UEA Bakal Jalani Puasa Ramadhan di Luar Angkasa

NASA Kembangkan Roket Bertenaga Nuklir, Misi ke Mars Diklaim Lebih Cepat


(gar)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 18 September 2024
Imsak
04:20
Shubuh
04:30
Dhuhur
11:50
Ashar
15:02
Maghrib
17:52
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan