LANGIT7.ID, Jakarta - Direktur Layanan Haji Luar Negeri
Kementerian Agama (Kemenag) Subhan Colid mengatakan, pihaknya terus melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah Haji 1444 H/2023 M, baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci. Berbagai layanan terus dipersiapkan untuk melayani jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Subhan menyebut ada empat layanan yang akan diberikan kepada
jemaah haji Indonesia selama berada di Arab Saudi. Keempat layanan itu mencakup akomodasi, transportasi, katering, dan masya'ir (Arafah-Muzdalifah-Mina).
"Untuk persiapan layanan transportasi dan akomodasi bagi jemaah haji Indonesia sudah selesai semua. Untuk layanan konsumsi dan masya'ir masih dalam proses penyiapann dan finalisasi. Insya Allah selesai di bulan Ramadhan," kata Subhan dalam keterangannya, dikutip Rabu (22/3/2023).
Baca Juga: Menhub Pastikan Bandara Kertajati Siap Layani Jemaah Haji 2023Subhan mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan 111
hotel untuk jemaah haji Indonesia selama berada di Makkah. Sistemm sewa yang digunakan adalah full musim.
"Sementara di Madinah, ada sekitar 100 hotel yang disiapkan dengan tiga skema, yaitu sewa satu musim, sewa semi musim, dan bloking time," ujar Subhan.
Selain itu, Subhan mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk
jemaah lanjut usia (lansia). Pasalnya, dari total kuota haji Indonesia sebesar 221.000 jemaah, tercatat 64 ribu (30 persen) masuk dalam kategori lansia.
"Kami masih siapkan skema layanan secara komprehensif. Masih digodok tim, termasuk melibatkan ahli lansia dari Universitas Indonesia (UI)," ungkap Subhan.
Baca Juga: Prioritaskan Jemaah Lansia, Kemenag Bakal Libatkan Ahli Geriatri"Skema layanan ramah lansia ini akan dilakukan sejak dari tanah air hingga di Saudi. Kami di Saudi juga sedang melaukan simulasi, termasuk skema menyiapkan lift khusus lansia," ucap Subhan.
Selain penyediaan lift, Kemenag juga membahas bersama pihak perusahaan transportasi di Arab Saudi, Syarikah untuk menyiapkan bus dengan spek ramah lansia. Adapun kriteria bus ini diharapkan memiliki dek yang lebih rendah, pintu lebih lebar, dan kursi yang lebih besar.
"Untuk Bus Shalawat kita siapkan 490 armada. Selain itu ada 10 persen atau 49 armada sebagai cadangan," tuturnya.
Baca Juga:
Kisah Jemaah Umrah: Booking Hotel di-Cancel Sepihak Tanpa Pemberitahuan
Arab Saudi Larang Bawa Anak ke Masjid, Benarkah Dilarang dalam Islam?(gar)