LANGIT7.ID -, Jakarta -
Salat tarawih merupakan salah satu ibadah yang dilakukan pada bulan suci Ramadhan. Ibadah ini dilakukan setelah salat Isya’ dan merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan, jumlah salat tarawih pada bulan suci Ramadhan berbeda-beda. Terkhusus di Indonesia. ada yang melaksanakan salat Tarawih 11 rakat, dan ada pula yang 23 rakaat. Maksimalnya, tidak ada batasan jumlah rakaat.
Baca juga: Mengenal Sunnah Qunut saat Shalat Witir Selama RamadhanMenurut UAH, batas minimal rakaat salat Tarawih adalah dua rakaat, maka bila ada yang mengerjakan 2, 4, atau 6 rakaat maka diperbolehkan. Sah dilakukan. Kemudian ditutup dengan salat witir.
“Bagaimana yang paling enak, standar, dan Nabi SAW sering melakukan dengan itu menjadi patokan amalan kita. Ternyata Nabi Muhammad SAW terekam dalam berbagai hadits sering mengerjakan salat malamnya 11 rakat,” kata UAH dalam salah satu kajiannya, dikutip Rabu (22/3/2023).
Maka itu, boleh melakukan salat Tarawih sesuai kemampuan, atau mengikuti jamaah Tarawih dai masjid. Ada yang 10 rakaat lalu ditambah 1 rakaat witir, jadi 11 rakaat. Bisa juga 3 rakat witir.
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّى فِيمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلاَةِ الْعِشَاءِ وَهِىَ الَّتِى يَدْعُو النَّاسُ الْعَتَمَةَ إِلَى الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُسَلِّمُ بَيْنَ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ وَيُوتِرُ بِوَاحِدَة
Dari Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW, ia berkata, “Rasulullah pernah melakukan shalat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat, di mana beliau salam pada tiap-tiap rakaat, dan beliau Shalat Witir satu rakaat.” (HR Muslim).
Baca juga: Bolehkah Shalat Tahajud setelah Witir Saat RamadhanDari hadits tersebut, secara teknis salat Tarawih dilakukan setiap 2 rakaat salam dan diakhiri salat Witir 1 rakaat. Polanya, 2+2+2+2+2+1= 10+1.
Pada hadits lain, ada pula yang menyebut salat Tarawih dilakukan setiap 4 rakaat salam dan diakhiri dengan 3 rakaat witir. Polanya, 4+4+3= 8+3.
Ada pula yang salat Tarawih 20 rakaat tambah 1 rakaat witir. Perbedaan-perbedaan rakaat tersebut tidak perlu menjadi perdebatan, karena semua memiliki dalil.
“Jangan berdebat lagi 23, 11, 4+4+3, 2+2+2+2+2+1. Itu sudah usang, sudah selesai pembahasannya. Ramadhan mengumpulkan pahala yang saleh, bukan memperbanyak dosa yang salah,” ujar UAH.
(est)