Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Senin, 24 Maret 2025
home global news detail berita

Ramadhan di Afghanistan: Keluarga Muslim Bertahan Hanya dengan Roti dan Teh

Muhajirin Senin, 27 Maret 2023 - 22:00 WIB
Ramadhan di Afghanistan: Keluarga Muslim Bertahan Hanya dengan Roti dan Teh
Suasana buka puasa bersama sebuah keluarga di Kabul, Afghanistan pada 20 Juni 2015 lalu. (Foto: AP Photo)
LANGIT7.ID, Jakarta - Di saat negara-negara Muslim merayakan bulan suci Ramadan dengan merencanakan hidangan lezat untuk sahur dan berbuka puasa, suasana berbeda dirasakan masyarakat Afghanistan. Mereka terpaksa bertahan hidup hanya dengan roti dan teh.

Kondisi ini terjadi akibat hampir kolapsnya perekonomian negara tersebut. Belum lagi tingginya harga-harga bahan makanan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021. Sedangkan mayoritas warga Afghanistan yang dewasa tak memiliki pekerjaan.

Menurut data PBB, sekitar 28 juta orang atau hampir 70 persen dari populasi Afghanistan saat ini bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup. Namun, bantuan tersebut terbatas karena banyak organisasi internasional telah menghentikan operasinya di Afghanistan setelah kekuasaan berganti.

Baca Juga: Dahsyatnya Pahala Memberi Makan untuk Orang Berbuka Puasa

"Dulu, kami menyiapkan makanan sahur dan berbuka tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk petugas keamanan dan orang-orang di sekitar kami. Tapi, sekarang kami sama sekali tidak punya apa-apa, hanya teh hijau dan roti kering," kata Shamsia Hassanzada, mantan aktivis hak perempuan dan kepala sebuah taman kanak-kanak di Kabul, dikutip dari Arab News, Senin (27/3/2023).

"Keluarga kami, termasuk saya, dulu ada lima yang bekerja. Tapi sekarang hanya satu orang yang bekerja, dan pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami," ujarnya.

Seorang warga Kabul, Mohammad Naeem, mengalami nasib serupa. Dulu dia bekerja sebagai sopir untuk Kementerian Pertahanan pada pemerintahan sebelumnya.

Saat itu, Naeem mengaku senang dengan kondisi yang lebih aman dan damai setelah mundurnya pasukan pimpinan AS dari Afghanistan pada 2021. Namun, situasi ekonomi masih sangat sulit.

Baca Juga: Ratusan Muslim Hong Kong Kembali Berbuka Puasa Bersama setelah Covid-19

"Percayalah, saya tidak membuat pakaian baru untuk diri sendiri dalam dua tahun terakhir karena masalah ekonomi yang berat di rumah," ucap pria berusia 71 tahun itu.

Naeem mengaku tidak menerima uang pensiunnya selama beberapa bulan terakhir. Hal tersebut yang membuatnya tak bisa mencukupi kebutuhan keluarganya dalam Ramadhan kali ini.

"Dulu, kami punya berbagai jenis makanan untuk berbuka dan sahur, tapi sekarang kami tidak punya makanan. Kalau saya makan daging, itu hanya ada di tempat amal, tapi saya tidak bisa membelinya di pasar untuk keluarga saya," tuturnya.

Berpuasa dan bersedekah adalah dua dari lima kewajiban utama dalam Islam, dan selama Ramadan, banyak fokus pada membantu sesama. Namun, hal itu hampir tidak mungkin dilakukan saat keluarga-keluarga harus mencari makan sendiri.

"Menahan lapar dan dahaga sepanjang hari tanpa makanan untuk berbuka dan sahur sangat sulit dan menyakitkan bagi saya dan kebanyakan keluarga di Afghanistan... Kebanyakan dari kami hanya punya teh hijau," ujar Karishma Nazari, aktivis hak perempuan.

Baca Juga: Keutamaan Mentraktir Buka Puasa Bersama Bakal Didoakan Malaikat

(gar)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Senin 24 Maret 2025
Imsak
04:32
Shubuh
04:42
Dhuhur
12:02
Ashar
15:14
Maghrib
18:05
Isya
19:13
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan