Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 17 Juni 2025
home masjid detail berita

Memburu Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Seperti Beribadah Seribu Bulan

tim langit 7 Senin, 10 April 2023 - 15:48 WIB
Memburu Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Seperti Beribadah Seribu Bulan
KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha).
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ulama asal Rembang, KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha), menjelaskan, ada banyak keistimewaan lailatul qadar. Malam tersebut lebih mulia dari seribu bulan.

Dia menjelaskan, malam Nuzulul Quran jatuh pada 17 Ramadhan, yang sudah menjadi kesepakatan ulama, sehingga tidak perlu lagi dicari. Meskipun demikian, disarankan untuk mencari lailatul qadr pada 10 akhir Ramadhan, namun ada juga ulama yang berpendapat 10 + 10, yaitu mulai dari tanggal 11.

“Keyakinan saya, yang penting dicari, tapi yakin dapat saja. Yang penting dicari, tapi yang penting yakin dapat,” kata Gus Baha dalam tausiahnya yang diunggah di media sosial saat menjelaskan tentang Lailatul Qadar.

Kunci utama untuk mendapatk lailatul qadar adalah keyakinan. Keyakinan memperoleh malam istimewa tersebut. Lagi pula, kata dia, lailatul qadar merupakan nikmat yang Allah khususkan kepada umat Nabi Muhammad SAW.

Baca juga:Banyak Keutamaan, Yuk Semangat Sambut 10 Hari Terakhir Ramadhan

Umat sebelum Nabi Muhammad berusia panjang. Nabi Nuh berumur 950 tahun. Nabi Ibrahim dan nabi-nabi lain pun sangat penjang. Rasulullah lalu resah karena usia rata-rata umatnya yang pendek. Lalu, Allah merespons keresahan itu dengan memberi bonus lailatul qadar yang nilainya sama dengan seribu bulan.

“Kalau shalat menghadap kiblat, seperti umumnya orang. Kalau tidak maksiat, menurut saya dapat lailatul qadr, karena itu memang keresahan nabi yang dijawab Allah, diberi bonus. ‘Umatmu, Muhammad, meski umurnya pendek, Ku-beri ibadah lailatul qadar’,” ujar Gus Baha.

Waktu Ideal Lebih Giat Beribadah
Gus Baha menjelaskan, waktu ideal mencari lailatul qadar dan giat beribadah pada malam-malam ganjil. Hal itu sesuai isyarat Rasulullah SAW yang menyebut lailatul qadr turun pada malam ganjil sepuluh terakhir Ramadhan.

Menurut Gus Baha, untuk menghargai Al-Qur’an dan hadits, umat Islam harus menghidupan malam-malam Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil. Dalam Al-Qur’an, petunjuk mengenai malam mulia itu tidak disertai tanggal.

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an..” (QS Al-Baqarah: 185)

Ayat tersebut masih bermakna umum, bukan tanggal tetentu. Tak heran bila ada ulama yang berpendapat lailatul qadar bisa dimulai sejak 1 Ramadhan. Artinya, sungguh-sungguh mencari pada 10 terakhir Ramadhan. Tapi, sebenarnya sudah start sejak awal Ramadhan.

“Kalau kamu mencari sungguh-sungguh mulai 21 Ramadhan, kata malaikat, ‘Lho, kok baru mencari sekarang?’ berarti dianggap pemula, kan? Makanya tak dapat, perkaranya pemula. Jadi, yang lain sudah mulai, sudah waktunya dapat, kamu baru mencari,” ungkap Gus Baha.

Akan tetapi, hal yang harus digarisbawahi dari hadits-hadits tentang lailatul qadr adalah kesungguhan Rasulullah dan para sahabat, bukan pencariannya. Setiap umat Islam dituntut memperbanyak ibadah selama Ramadhan. Setiap malam dihidupkan, dengan begitu Lailatul Qadar pasti didapat.

“Jadi, Lailatul qadri khairum min alfi syahr (QS Al-Qadr: 2) itu menggantikan umur Nabi Nuh, dan nabi-nabi zaman kuno,” tutur Gus Baha.

Doa Lailatul Qadar
Ada doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW jikalau bertemu dengan malam kemuliaan. Doa itu adalah “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni” (Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf, karenanya maafkanlah aku)

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari Aisyah RA berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadr, lantas doa apa yang mesti kuucapkan?” Rasulullah menjawab, “Berdoalah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

“Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf (menghapus kesalahan), karenanya maafkanlah aku (hapuskanlah dosa-dosaku).” (HR Tirmidzi no.3513 dan Ibnu Majah no.3850. Abu ‘Isa At-Tirmidzi mengatakan, hadits itu hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan, hadits ini shahih).

(adm)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 17 Juni 2025
Imsak
04:29
Shubuh
04:39
Dhuhur
11:57
Ashar
15:18
Maghrib
17:50
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan