LANGIT7.ID, Jakarta- - Hikmah terpenting
Ramadhan adalah seorang muslim menjadi orang yang paling bahagia dan berahlak mulia. Allah Ta’ala mewajibkan hamba-Nya berpuasa agar menjadi ahli takwa. Orang yang bertakwa adalah orang yang paling bahagia, nyaman, adem, dan tenteram di dunia.
Allah berfirman dalam Surah At-Talaq ayat 2,
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.”KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menjelaskan, jalan keluar itu bisa berarti solusi atas segala masalah kesehatan, keuangan, pekerjaan, bisnis, keluarga, atau pun anak. Demikian pula masalah-masalah di akhirat kelak.
“Apapun masalahnya jika kita ahli takwa, Allah akan mempermudah jalan,” kata Aa Gym saat menyampaikan tausiah Ramadhan di Masjid Istiqlal, Jakarta, dikutip Rabu (19/4/2023).
Baca juga:
Puasa Ramadhan Bermanfaat untuk Pengendalian EmosiAa Gym lalu menyampaikan ciri-ciri orang yang ahli takwa, di antaraya;
1. Yakin kepada yang Gaib
Allah Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 3,
“(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada merkea.”Menurut Aa Gym, orang yang bertakwa adalah orang yang paling yakin kepada hal gaib, seperti Dzat Allah Ta’ala, malaikat, surga, neraka, jin, dan alam kubur. Semakin yakin kepada hal gaib, maka Allah Ta’ala yang Maha Gaib (Al Bathin) akan semakin memberi kebahagiaan dan pemeliharaan.
“Kita harus meyakini bahwa ada yang Maha Melihat (Al-Basir) dalam kehidupan sehari-hari. Terjadinya maksiat, korupsi, dan berbagai perzinaan atau dosa apapun penyebabnya adalah tidak yakin bahwa ada Allah Ta’ala yang Maha Melihat,” ujar Aa Gym.
Oleh karena itu, jika seseorang sudah yakin Allah Maha Dekat (Al-Qarib) dan Maha Melihat (Al-Basir), maka tidak akan berbuat riya’ dan maksiat. Itu karena dia meyakini bahwa Allah Ta’ala melihat apapun yang dilakukan manusia.
2. Mendirikan Shalat
Terdapat dua perbedaan antara mengerjakan dan mendirikan shalat. Mengerjakan shalat yaitu yang hanya sebatas shalat saja dengan melibatkan raga namun tidak menghadirkan hati, dan tidak mengerti maksudnya.
“Mengerjakan shalat dalam hal tersebut sudah bagus daripada tidak shalat sama sekali, walaupun efeknya kurang,” ujar Aa Gym.
Sementara, mendirikan shalat ciri-cirinya ada dua yakni niat dengan ikhlas semata-mata mengharapkan ridha Allah serta menghadirkan hati, meresapi dan menjiwai setiap bacaan dan gerakan shalat.
“Semakin kita menjiwai shalat yang dilaksanakan, maka sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 45,
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.’,” ujar Aa Gym.
Jika seseorang telah melaksanakan shalat tapi masih melakukan korupsi, pasti shalatnya tidak benar. Orang yang menjaga shalat akan ngerem dari perbuatan maksiat, zina, korupsi, dan melakukan perbuatan tercela.
“Karena Allah menyukai shalatnya dan Allah menolongnya dalam menjauhi perbuatan maksiat,” tutur Aa Gym.
3. Senang Berinfak
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an dalam Surah Al-Imran ayat 134,
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.”Orang pelit, tidak mau sedekah, itu kurang takwa. Orang takwa tidak lengket perihal dunia di hatinya, karena orang bertakwa yakin bahwa rezeki yang asli itu ialah yang dimasukan ke dalam kotak infaq dan disedekahkan.
“Adapun perihal materi di dompet, di tabungan ataupun di deposito serta aset lainnya, itu belum tentu rezeki,” tutur Aa Gym.
Rezeki itu ada tiga jenis, yaitu ketika dimakan jadi kotoran, ketika dipakai jadi usang, dan yang dinafkahkan di jalan Allah Ta’ala. Itulah sebabnya orang bertakwa senang sekali sedekah. Hati-Hati orang yang agak pelit.
“Orang-orang yang pelit itu tidak bahagia, ahli sedekahlah yang bahagia. Tidak ada kebahagian ketika pelit, bahagia itu dalam sedekah,” tutur Aa Gym.
4. Sanggup Menahan Amarah
Apa ahli takwa yang bisa dipetik buahnya dari Ramadhan? Allah Ta’ala menjabarkan dalam Al-Quran Surah Al-Imran ayat 134,
"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang."Ciri orang bertakwa adalah orang yang sanggup menahan amarah dan mudah memaafkan. Semakin seseorang banyak tersinggung, marah, dan ambek-ambekan, maka tidak termasuk dari golongan orang bertakwa.
“Maka, jika ingin melihat ahli takwa yaitu orang yang bisa menahan amarah, senang memafkan, tidak ada benci dan dendam itulah orang yang bahagia. Mereka tidak tidur dalam kebencian, dan tidak ada orang bertakwa yang berat hatinya untuk memaafkan,” ungkap Aa Gym.
Aa Gym menjelaskan, orang yang banyak benci, dengki, dan dendam tidak akan pernah bahagia, karena bukan merupakan sifat ahli takwa. Artinya, orang yang kurang sukses saat Ramadhan adalah mereka yang masih suka marah-marah.
Ahli takwa selalu berfikir, melihat, mendengar, bicara, berbuat, dan berhati baik. Mau apapun yang terjadi selalu baik, karena bahagia itu hanya ada pada niat dan perbuatan baik. Dia selalu bisa menemukan hikmah dari masalah.
“Jadi, orang yang bertakwa yaitu orang yang paling bahagia. Cirinya adalah senantiasa baik dalam segala keadaan. Bahagia itu hanya ada pada niat dan perbuatan baik. Bahagia ada pada hati yang ikhlas dan amal soleh yang Allah sukai. Tidak ada bahagia dalam maksiat, dosa, dan riya',” ungkap Aa Gym.
(ori)