LANGIT7.ID-, Jakarta- - Peristiwa penembakan di Kantor MUI Pusat, Jakarta pada Selasa siang (2/5/2023) melanggar prinsip
rahmatan lil-alamin dalam ajaran Islam. Islam merupakan agama yang menekankan pada
rahmatan lil-alamin dan kebaikan terhadap sesama manusia. Oleh karena itu, tidak ada tempat bagi kekerasan dalam agama Islam.
"Islam melarang kekerasan dalam bentuk apapun. Termasuk kekerasan terhadap perempuan baik dalam bentuk kekerasan fisik maupun psikis," kata Ketua PC Fatayat NU, Ny Roziqoh Sukardi, saat menyampaikan wejangan di kanal Fahmina Institute, dikutip Rabu (3/5/2023).
Konsep kerahmatan untuk alam semesta juga ditegaskan dalam misi kenabian Nabi Muhammad SAW. Sebagai seorang nabi, Nabi Muhammad SAW ditugaskan untuk menyebarkan rahmat dan kebaikan kepada seluruh alam semesta.
Oleh karena itu, segala bentuk kekerasan, baik itu dalam bentuk fisik maupun psikis, merupakan tindakan yang bertentangan dengan misi kerahmatan. Dalam Al-Quran, firman Allah SWT mengenai tugas Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa misi rahmatan lil-alamin.
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." (QS Al-Anbiya: 107)
Dalam ayat tersebut, jelas terlihat bahwa Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah Ta'ala untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Maka itu, segala bentuk kekerasan, baik itu dalam bentuk fisik maupun psikis, sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam.
"Kekerasan dalam bentuk apapun dan sekscil apapun bertentangan dengan misi kerahmatan. Firman Allah: wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin. Dan kami tidak mengutus engkau Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta," kata Ny Roziqoh.
Secara prinsip, Islam adalah agama yang mengharamkan segala bentuk tindakan menyakiti, mencederai, melukai kepada diri sendiri atau kepada orang lain, baik secara verbal maupun tindakan nyata terhadap salah satu anggota tubuh.
Prinsip kerahmatan tersebut secara konseptual menjadi dasar peletakan pondasi pembahasan hukum Islam dan bangunan etika dalam berelasi antarsesama. Seperti perlunya berbuat baik, memberi manfaat, saling membantu, pengharaman menipu, pelarangan tindak kekerasan, dan pernyataan perang terhadap segala bentuk kezaliman. Bentuk-bentuk kezaliman apapun bisa dikategorikan sebagai bentuk kezaliman.
بَلٰى مَنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهٗٓ اَجْرُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۖ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ࣖ
"Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." (QS Al-Baqarah: 112)
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan." (QS Al-A'raf: 56)
اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَظْلِمُوْنَ النَّاسَ وَيَبْغُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
"Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih." (QS Asy-Syuara: 42)
Beberapa teks hadits juga secara tegas mengecam tindak kezaliman. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah Ta'ala berfirman,
"Wahai hamba-hamba-Ku, Aku haramkan kezaliman terhadap diri-Ku, -dan Aku jadikan kezaliman itu juga haram di antara kamu, -maka janganlah kamu saling menzalimi satu sama lain." (HR Muslim, kitab al-Birr wa ash-Shilah wa al-Adab, no 4674)
Rasulullah SAW bersabda,
"Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara satu dengan yang lain, karena seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lain, tidak diperkenankan menzalimi, menipu, atau melecehkannya." (HR Muslim no. 2564)
Prinsip kerahmatan dan anti kezaliman adalah dasar dari hubungan sosial dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, setiap tindakan kekerasan terhadap orang lain adalah dilarang, sedangkan setiap orang harus saling berbuat baik dan saling membantu.
Orang yang kuat harus membantu yang lemah, yang kaya membantu yang miskin, dan orang yang berilmu harus memberikan ilmunya kepada yang tidak berilmu dan seterusnya. Maka itu, Islam mengajarkan kasih sayang dan tidak boleh melakukan penindasan satu sama lain karena hal tersebut melanggar prinsip
rahmatan lil-alamin.
(ori)