LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ketua PP Muhammadiyah,
Haedar Nashir mengungkapkan, ekonomi Islam berada di antara sosialisme dan kapitalisme. Sosialisme dan kapitalisme menjadi ideologi yang masih bertahan sampai saat ini. Berbeda dengan ideologi lain yang sudah mati bergelimpangan.
Haedar menjelaskan, dua ideologi tersebut selalu bersentuhan. Dalam benturan dua ideologi itu, Islam berada di antara sosialisme dan kapitalisme.
"Islam itu elektik atau jalan tengah, tapi tidak betul-betul lurus di tengah karena linier, jadi kanan-kiri dinamis," ungkap Haedar dalam Dialog Ideopolitor di UNIS, Sabtu (13/5/2023).
Menurut Haedar, Al Ma’un (salah satu konsep ekonomi Islam) merupakan titik temu antara si kaya dan si miskin. Guru Besar Sosiologi ini menegaskan, Teologi Al Ma’un tidak pro dhuafa’-Mustadh’afin dan anti aghnia.
Baca juga:
MUI Bentuk Tim Gabungan Sikapi Salam Ala Yahudi di Al-Zaytun“Tetapi merupakan titik temu menjadi wasilah antara aghnia dan dhuafa, lewat sebuah gerakan praksis," ungkapnya.
Terkait itu, Teologi Al Ma’un dipraktikkan oleh dr. Soetomo yang mengandung cinta kasih (welas asih). Ajaran itu melintas bagi siapapun. Memihak yang lemah namun tidak serta Kerta anti kepada yang kuat.
Sosialisme Islam, kata Haedar, juga pernah disinggung oleh KH. Ahmad Dahlan dalam 17 Pokok Ajaran Islam. Namun Haedar menyayangkan, karena setelah itu tidak ada yang menulis kapitalisme Islam.
“Cuman setelah itu, jarang yang menulis tentang kapitalisme Islam. Mestinya ada juga, tentang bagaimana dimensi kapitalistik Islam itu, ada mesti. Sementara di umat Islam sudah terlanjur pro dhuafa dan anti orang kaya,” tuturnya.
Ketimpangan tersebut menjadikan agama Islam sebagai alasan menolak kemapanan. Itu berpengaruh pada kehidupan politik juga, aura tersebut merambat pada anti orang sukses dan anti kekuatan. Padahal di saat yang sama, berkeinginan memanfaatkan kaum Dhuafa’— Mustadh’afin.
“Beruntungnya Muhammadiyah memiliki kemampuan mentransmisikan ajaran Islam dalam institusi sekolah, perguruan tinggi dan organisasi gerakan perempuan," ucapnya.
(ori)