LANGIT7.ID-, Jakarta- -
Pusat keagamaan Hazrati Imam di Tashkent menjadi salah satu tempat yang dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno saat berkunjung ke Uzbekistan.
Melalui akun Instagram @sandiuno, dia membagikan cerita sejarah yang ada di kompleks tersebut. Kisah Sandi, masjid yang ada di Hazrati Imam pernah disinggahi oleh presiden pertama RI, Soekarno.
"Alhamdulillah, saya merasa beruntung bisa mengunjungi Masjid Hazrat Imam di Tashkent, yang menjadi tempat sholat Presiden pertama kita, Bung Karno, saat beliau berada di Uzbekistan tahun 1956 dalam pencarian makam Imam Al Bukhari," tulisnya dikutip Rabu (7/6/2023).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, masjid tersebut menjadi saksi bisu kedekatan hubungan Indonesia dan Uzbekistan. Ia pun merasakan sejarah dan pesona tradisi Islam Uzbekistan melalui arsitektur masjid.
Melansir
Mosqpedia, kompleks Hazrati Imam atau dikenal juga Hast Imam Square terletak di kota tua.
Baca juga:
https://langit7.id/read/31433/1/trik-jitu-temukan-tempat-makan-halal-saat-traveling-ke-luar-negeri-1686175600Di lokasi yang pernah mengalami gempa bumi tahun 1966 ini terletak makam imam pertama Tashkent, Hazrati Imam atau Abu-Bakr Muhammad Kaffal Shashi.
Abu-Bakr Muhammad Kaffal Shashi dikenal juga sebagai ilmuwan, sarjana Al-Qur'an dan Hadist, penyair juga pengrajin.
Di wilayah Hast-Imam, terdapat beberapa monumen arsitektur, termasuk madrasah Barak-Khan, Masjid Tilla Sheikh, makam Santo Abu Bakar Kaffal Shashi dan Institut Islam Imam al-Bukhari, tempat belajar para pendakwah masa depan.
Selain itu, di kompleks ini juga berada sebuah manuskrip kuno yang terdiri dari 353 lembar perkamen berukuran sangat besar dengan teks asli Al-Qur'an.
Manuskrip yang berusia ratusan abad ini tersimpan rapi di perpustakaan dalam kompleks Hazrati Imam dan masuk dalam daftar warisan di UNESCO.
Selama berabad-abad disimpan di perbendaharaan para Khalifah (secara konsisten di kota-kota Madinah, Damaskus, dan Baghdad).
Dari Baghdad pada zaman Tamerlane Ottoman Alquran berada di Uzbekistan, kemudian (sudah di abad kesembilan belas) sempat mengunjungi St. Petersburg, di tangan para ilmuwan Rusia, yang telah membuktikan keasliannya, dan yang baru bermigrasi melalui Ufa di Central Asia.
Baca juga:
BWI Beberkan Solusi Masalah Wakaf Masjid di Indonesia3 Masjid di Hazrati Imam
Terdapat tiga masjid di kompleks ini, yaitu Masjid Hazrat Imam, Masjid Syeikh Tilla, dan Masjid Namazgokh. Di Hazrati Imam, konstruksinya sangat mahal.
1. Masjid Hazrat Imam
Hazrat Imam yang didirikan di abad ke-16 ini mengalami penambahan atau pembangunan ulang pada tahun 2007 silam. Masjid ini memiliki menara dengan tinggi 53 meter dan dua kubah yang terletak di depan kompleks.
Bagian dalam kubah dilapisi dengan daun emas. Sementara di bagian pintu masuk didekorasi dengan kolom kayu cendana yang didatangkan dari India.
Pembangunan masjid ini memakan biaya yang tidak murah. Selain kolom kayu cendana tadi, didatangkan juga marmer hijau dari Turki, ubin biru dari Iran. Ini menunjukkan dukungan dari negara-negara lain untuk kompleks keagamaan di Uzbekistan ini.
2. Masjid Syeikh Tilla
Masjid ini berdiri pada abad ke-19 yang dibangun oleh orang terkaya di Tashkent, Kokand Khan Mirza Ahmed Kushbegi, yang juga membangun tiga masjid lainnya.
Ahmed Kushbegi dikenal sebagai Muslim yang taat, terpelajar, dan sangat peduli pada sekitarnya.
3. Masjid Namazgokh
Bangunan ini berdiri di pertengahan abad 19. Namazgokh memiliki arti syeikh emas, yang mengacu pada Kokand Khan Mirza Ahmed Kushbegi.
Masjid ini berukuran 56 x 15 meters dengan dekorasi bergaya tradisional, kubah berwarna biru dan bermotif. Di masa revolusi, masjid ini sempat dihancurkan hingga kemudian dibangun kembali pada 1970-an.
(ori)