LANGIT7.ID-, Jakarta- - Pimpinan AQL Islamic Center, KH
Bachtiar Nasir (UBN), menyebutkan jenis rasa takut yang bisa mendatangkan kebahagiaan. Hal tersebut berdasarkan firman Allah SWT dalam Surah An-Naziat ayat 40-41.
“
Dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Naziat: 40-41).
UBN mengatakan, takut sebenarnya terbagi menjadi dua jenis. Ada takut ibadah dan ada takut yang bukan ibadah. Takut ibadah dikaitkan dengan rasa takut kepada maqom (kedudukan) Allah SWT.
Baca juga:
Ketum PKB Cak Imin Ungkap Hasil Survei Bisa Dipesan“Takut ini mendorong amal shalih serta menjauhkan diri dari maksiat dan keputusasaan. Rasa takut jenis kedua adalah takut yang bukan ibadah. Takut jenis ini adalah takut kepada selain Allah SWT. Takut ini berasal dari setan, bukan dari Allah SWT,” kata UBN dalam tausiahnya di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, dikutip Jumat (9/6/2023).
Takut yang ditujukan kepada keagungan Allah SWT memampukan seseorang menahan hawa nafsu dan mengantarkan pada surga-Nya. Ada pula takut yang mubah (boleh) yakni takut kepada hewan buas atau takut kepada penguasa zalim.
“Akan tetapi, takut yang seperti ini tidak boleh lama-lama dibiarkan karena bila menguasai hati, maka akan mendatangkan kemurkaan Allah. Karena, sesungguhnya binatang buas atau penguasa zalim sekalipun adalah mahluk Allah yang pastinya tidak akan berdaya di hadapan kekuasaan Allah Al-Qawiy,” ujar UBN.
UBN menjelaskan, takut dalam hal ibadah sangat penting Islam, karena diperintahkan oleh Allah untuk menyempurnakan iman. Takut adalah bagian dari keimanan dan ketauhidan kepada Allah saja.
Lalu, rasa takut seperti apa yang akan mendatangkan kebahagiaan? Ada prinsip yang harus dipahami terlebih dahulu. Sesungguhnya di balik kesulitan ada dua kebahagiaan. Orang yang mendapatkan kesulitan dan ketakutan berzikir dan terus bergantung kepada Allah Al-Mu’min, akan mendapatkan dua kebahagiaan.
Baca juga:
Jangan Asal Sembelih, Ini Syarat Hewan Kurban“Inilah nikmatnya ketakutan dan kesulitan bagi orang-orang yang beriman. Ketika ketakutan itu benar-benar digunakan untuk semakin mendekat kepada Allah Azza wa Jalla dan dia bisa menahan hawa nafsunya demi ketaqwaan tersebut, maka ia akan mendapatkan ganjaran kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat berupa surga yang abadi,” ujar UBN.
Rasa takut adalah pilar dari tauhid selain cinta, tawakal, dan harap. Barang siapa yang sudah pandai menempatkan rasa takut hanya kepada Allah, maka seluruh dunia dan isinya akan takut pada dirinya.
Namun sebaliknya, bila rasa takut kepada sesama mahluk melebihi rasa takut kepada Allah, maka setan yang akan menjadi “konsultan” rasa takutnya. Seisi dunia pun akan membuatnya ketakutan. Hingga pada sesuatu yang sebenarnya biasa saja dan bukan apa-apa bagi orang lain.
“Rasa takut yang mulia dan dikendalikan dengan keinginan beribadah kepada Allah ini, juga termasuk ke dalam kecerdasan emosi. Sebenarnya semua rasa itu boleh saja ada dalam diri seseorang. Itu karena Allah menciptakan semua itu untuk mendorong manusia melakukan yang terbaik dan bermanfaat,” tutur UBN.
(ori)