LANGIT7.ID-, Jakarta- - Syariat Islam agama mudah, tidak mewajibkan orang yang cacat untuk menunaikan
ibadah haji. Tapi bukan berarti tidak boleh. Hal itulah yang ditunjukkan Mohammed Shafiq, seorang pria amputasi asal Pakistan yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah untuk berhaji.
Mohammed Shafiq sudah menaruh mimpi jauh-jauh hari untuk melakukan perjalanan spiritual tersebut. Hati nuraninya terketuk, sehingga tetap berjuang melawan keterbatasan untuk menyambut panggilan Allah SWT di Tanah Suci.
Mengutip Gulf News, kaki Shafiq diamputasi 30 tahun lalu saat dia ditabrak bus. Menjaga semangat tak tergoyahkan, dia berpegang teguh pada mimpi melakukan perjalanan suci ke Makkah. Akhirnya dia mencapai Mekkah.
Dia mengungkapkan kegembiraan dan kesenangan yang luar biasa karena berhasil mencapai Tanah Suci. Tangis haru tak bisa dia sembunyikan. Apalagi saat melihat kiblat umat Islam di Masjidil Haram.
Baca juga:
Kriteria Capres-Cawapres Ideal Versi Muhammadiyah“Saya akan melempar kerikil sendiri selama hari-hari Tashreeq, bersandar pada kruk saya. Perasaan saya tak terlukiskan, dan saya melihat Kaa`bah, titik fokus umat Islam, di depan mata saya. Mimpi yang telah saya tunggu-tunggu sepanjang hidup saya menjadi kenyataan,” kata Shafiq.
Haji merupakan ibadah tahunan dalam kalender Islam. Jutaan umat Islam berkumpul setiap tahun di kota Makkah Arab Saudi untuk melakukan perjalanan mulia tersebut. Manasik haji akan terjadi tahun ini antara Senin (26/6/2023) dan Sabtu (1/7/2023). Selanjutnya, Idul Adha akan dimulai pada 29 Juni.
Haji terdiri dari beberapa ritual yang dimaksudkan untuk melambangkan konsep-konsep penting dari iman Islam. Mereka juga memperingati cobaan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Setiap Muslim dewasa berbadan sehat yang mampu secara finansial untuk melakukan perjalanan harus melakukan haji setidaknya sekali seumur hidup.

(ori)