Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 19 Juli 2025
home masjid detail berita

Hijrah dan Umar bin Khattab, Nilai Toleransi dalam Islam

Muhajirin Kamis, 20 Juli 2023 - 21:00 WIB
Hijrah dan Umar bin Khattab, Nilai Toleransi dalam Islam
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar, menjelaskan, tahun hijriah dicetuskan pada tahun keempat kekhalifahan Umar ibn Khattab. Penetapan kalender hijriah ditetapkan pada 638 M, bertepatan dengan penandatanganan Piagam Aelia di Al-Quds, Palestina.

Ketika Umar mengusir penjajah Romawi di Al-Quds, Umar ibn Khattab memulai penggunaan kalender baru Islam. Perjanjian Aelia yang berisi kebebasan menjalani agama, adat, budaya masing-masing tanpa mengusik satu sama lain yang diberikan untuk kaum Yahudi, Nasrani, dan Islam.

"Inilah piagam terkenal kedua dalam sejarah Islam setelah piagam Madinah yang ditandatangani oleh Rasulullah SAW," ujar KH Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (19/7/2023).

Baca juga:Pelajaran Penting di Balik Hijrah Nabi Muhammad SAW

Penetapan tahun baru Islam, berawal ketika Gubernur Basrah (Irak) Abu Musa al-Ash'ari mendapatkan beberapa surat dari khalifah Umar ibn Khattab. Dia mengaku bingung saat memilah surat yang datang, karena tidak ada tanda pembeda antara surat yang lebih dulu datang maupun yang lebih akhir.

Akhirnya, khalifah Umar ibn Khattab mengumpulkan seluruh gubernur pada waktu itu. Di antaranya Gubernur Syiria Muawiyah ibn Abu Sufyan, Gubernur Mesir Amr ibn Ash, Gubernur Yaman Muadz ibn Jabal, Gubernur Bahrain Abu Hurairah, dan Gubernur Basrah (Irak) Musa al-Ash'ari.

"Ada juga sahabat senior yang berkumpul di Madinah untuk menetapkan kalender Islam. Sebuah administrasi yang baik ialah yang ada kalendernya, sehingga Umar ibn Khattab membuat terobosan tersebut. Saat itu timbul perdebatan, apa nama kalendernya? Apa momentumnya?" papar KH Nasaruddin Umar.

Beberapa menyarankan penanggalan dimulai dari tahun kelahiran Nabi Muhammad. Sebagian pada tanggal kematian Nabi Muhammad. Namun, Umar ibn Khattab menolak dengan tujuan agar umat muslim tidak mengkultuskan Nabi Muhammad SAW.

Ada juga sahabat yang mengusulkan agar momentum tahun hijriah ialah ketika pelantikannya Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul, Nuzulul Qur'an. Atas usul tersebut, ada sahabat yang setuju dan ada yang tidak setuju.

Baca juga:Kisah Hasan Tata Abas, Orang Indonesia Jadi Asisten Imam Masjid Nabawi

Ada pula yang mengusulkan penetapan kalender hijriyah ditetapkan berdasarkan momentum Isra dan mi'raj Nabi Muhammad SAW. Usulan ini ada yang setujua dan ada pula yang tidak setuju. Sampai kemudian Ali ibn Abi Thalib mengusulkan agar momentum hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah. Itu karena hal tersebut bisa memiliki makna lahir dan spiritual.

"Para sahabat sepakat, termasuk Umar ibn Khattab menerima pendapat Ali ibn Abi Thalib yang dijadikan momentum adalah hijrahnya Rasulullah SAW pada 16 Juli 622 M," jelas KH Nasaruddin Umar.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 19 Juli 2025
Imsak
04:35
Shubuh
04:45
Dhuhur
12:03
Ashar
15:24
Maghrib
17:56
Isya
19:09
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan